JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Metro Batavia bakal bersaing ketat melayani penerbangan berjadwal ke Timor Leste. Pasalnya, kedua maskapai itu bakal melayani rute yang sama yaitu Denpasar-Dili.Tonny Aulia Achmad, Executive Vice President Commercial Merpati menjelaskan saat ini maskapainya sudah melayani tujuh kali penerbangan carter seminggu dari Denpasar ke Dili menggunakan pesawat Boeing 737-300 berkapasitas 138 kursi. Tarif penerbangan rute tersebut mulai dari US$ 348 pulang pergi untuk setiap penumpang."Load factornya sekitar 85% dengan 60% diantaranya merupakan pebisnis. Nantinya kami akan menambah satu kali penerbangan ke Dili dari Denpasar. Serta membuka rute baru Kupang-Dili sebanyak 2 kali seminggu menggunakan pesawat MA 60 berkapasitas 50 kursi. Diharapkan sebelum Natal sudah bisa jalan," kata Tonny, Senin (1/11).Selain itu, Merpati juga tengah mengkaji dua rute lainnya. Yaitu Ujung Pandang-Dili serta Darwin-Kupang-Dili. Namun untuk rute terakhir, masih menunggu kesepakatan fith freedom rights yang dibahas antara Pemerintah Indonesia dan Australia. Kedua rute tersebut akan dilayani menggunakan MA 60 yang sudah dipesan Merpati sebanyak 12 unit dari produsennya dengan agenda pengiriman setiap bulan 3 unit mulai November 2010.Sementara, Direktur Niaga Batavia Air Hasudungan Pandiangan memastikan maskapainya akan memulai penerbangan Denpasar-Dili mulai Desember 2010 menggunakan Airbus A319 berkapasitas 144 kursi."Saat ini perizinannya sedang kami urus dari Kemhub dan otoritas penerbangan Timor Leste. Tetapi yang pasti tarif kami akan lebih rendah dibanding Merpati," tegas Hasudungan.Menurutnya Batavia akan membidik empat segmen penumpang yaitu, siswa, bisnis, keluarga serta wisatawan. Meskipun mengaku siap bersaing, namun Tonny berpesan agar pemerintah tidak lagi membuka kesempatan maskapai lain untuk melayani penerbangan ke Timor Leste."Kami mulai melayani penerbangan kesana sejak Timor Leste berdiri pada 1999. Dahulu tidak ada maskapai yang mau berdarah-darah melayani penerbangan kesana kecuali Merpati. Jadi kalau sekarang sudah dibuka kerjasama penerbangannya, sebaiknya tidak ada lagi maskapai lain masuk," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Merpati dan Batavia bersaing ketat layani Timor Leste
JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Metro Batavia bakal bersaing ketat melayani penerbangan berjadwal ke Timor Leste. Pasalnya, kedua maskapai itu bakal melayani rute yang sama yaitu Denpasar-Dili.Tonny Aulia Achmad, Executive Vice President Commercial Merpati menjelaskan saat ini maskapainya sudah melayani tujuh kali penerbangan carter seminggu dari Denpasar ke Dili menggunakan pesawat Boeing 737-300 berkapasitas 138 kursi. Tarif penerbangan rute tersebut mulai dari US$ 348 pulang pergi untuk setiap penumpang."Load factornya sekitar 85% dengan 60% diantaranya merupakan pebisnis. Nantinya kami akan menambah satu kali penerbangan ke Dili dari Denpasar. Serta membuka rute baru Kupang-Dili sebanyak 2 kali seminggu menggunakan pesawat MA 60 berkapasitas 50 kursi. Diharapkan sebelum Natal sudah bisa jalan," kata Tonny, Senin (1/11).Selain itu, Merpati juga tengah mengkaji dua rute lainnya. Yaitu Ujung Pandang-Dili serta Darwin-Kupang-Dili. Namun untuk rute terakhir, masih menunggu kesepakatan fith freedom rights yang dibahas antara Pemerintah Indonesia dan Australia. Kedua rute tersebut akan dilayani menggunakan MA 60 yang sudah dipesan Merpati sebanyak 12 unit dari produsennya dengan agenda pengiriman setiap bulan 3 unit mulai November 2010.Sementara, Direktur Niaga Batavia Air Hasudungan Pandiangan memastikan maskapainya akan memulai penerbangan Denpasar-Dili mulai Desember 2010 menggunakan Airbus A319 berkapasitas 144 kursi."Saat ini perizinannya sedang kami urus dari Kemhub dan otoritas penerbangan Timor Leste. Tetapi yang pasti tarif kami akan lebih rendah dibanding Merpati," tegas Hasudungan.Menurutnya Batavia akan membidik empat segmen penumpang yaitu, siswa, bisnis, keluarga serta wisatawan. Meskipun mengaku siap bersaing, namun Tonny berpesan agar pemerintah tidak lagi membuka kesempatan maskapai lain untuk melayani penerbangan ke Timor Leste."Kami mulai melayani penerbangan kesana sejak Timor Leste berdiri pada 1999. Dahulu tidak ada maskapai yang mau berdarah-darah melayani penerbangan kesana kecuali Merpati. Jadi kalau sekarang sudah dibuka kerjasama penerbangannya, sebaiknya tidak ada lagi maskapai lain masuk," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News