Merpati dan Sriwijaya paling sering batal terbang di 2011



JAKARTA. PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Sriwijaya Air tercatat sebagai maskapai yang paling sering melakukan pembatalan terbang selama periode tahun 2011. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mencatat angka pembatalan penerbangan dari enam maskapai mulai bulan Januari 2011 hingga November 2011.Merpati mencatat angka pembatalan terbang rata-rata sebesar 9,21%, disusul Sriwijaya 4,11%, Garuda 0,82%, Lion Air 0,73%, Batavia 0,54% dan Air Asia sebesar 0,16%. Menurut Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo, data ini masih bersifat sementara. "Untuk Desember 2011, kami belum menerima laporan," ujarnya.Sekretaris Perusahaan PT Merpati Nusantara Airlines, Imam Turidi, membenarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan namun menyatakan ada beberapa faktor yang membuat maskapainya sering melakukan pembatalan. Pertama, faktor cuaca yang membuat pihak Merpati harus membatalkan penerbangan. "Ini demi keselamatan penumpang juga," tuturnya saat dihubungi Kontan, Sabtu (14/1).Faktor kedua adalah mayoritas penerbangan Merpati menempuh rute perintis, sehingga sering kali harus masuk ke daerah terpencil atau remote area. "Sekitar 60% penerbangan kami adalah ke rute-rute terpencil seperti Merauke dan wilayah timur lainnya," pungkas Imam. Saat ini Merpati memiliki 26 rute penerbangan perintis ke seluruh Indonesia.Namun meskipun begitu, Imam menyebut, pihaknya sudah mempersiapkan berbagai langkah untuk memperbaiki layanan mereka di tahun ini. "Kami fokus pada pembenahan reliability atau ketahanan kami terhadap hambatan yang ada," ujarnya. Diantaranya, menambah jumlah armada, mempersiapkan satu pesawat cadangan untuk tiap rute dan memperbarui suku cadang pesawat. Langkah-langkah tersebut dilakukan secara berkala mengingat akhir 2011, Merpati mengalami kerugian.

"Di akhir bulan ini kami targetkan keuntungan Rp 5 miliar," ujar Imam. Baru kemudian di bulan Juli, pihaknya akan membuat rencana lanjutan mengenai jumlah pasti armada yang akan didatangkan. Saat ini Merpati memiliki total 28 armada pesawat termasuk di dalamnya 17 unit pesawat jet. Ia juga belum bisa mengungkapkan target pemasukan Merpati di tahun 2012 ini.Sebagai penerbangan perintis, Merpati memperoleh subsidi penerbangan perintis 2012 sebesar Rp 296,47 miliar. Jumlah itu terdiri dari subsidi operasi sebesar Rp 279,19 miliar dan subisidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 17,27 miliar.Sedangkan, pihak Sriwijaya Air hingga tulisan ini dibuat belum bisa dihubungi. Mereka tidak menjawab atau pun membalas pesan singkat. Meski paling sering melakukan pembatalan terbang nomor dua, maskapai ini tidak sepanjang tahun mencatat pembatalan, pada Juni, September dan November angka pembatalan tercatat 0%. Angka terbesar dicatat pada Agustus yaitu 12,52%.Untuk maskapai yang dinyatakan jarang melakukan pembatalan terbang, diraih Indonesia AirAsia, maskapai ini mencatat angka batal hanya 0,16%, atau hanya lima bulan yang terdapat cancel, sisanya tidak ada pembatalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini