JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih terlilit utang sebesar Rp 6,5 triliun. Konsep pencarian investor untuk menyehatkan perusahaan pun terus dilakukan manajemen maskapai pelat merah tersebut. Herry Saptanto, Vice President Corporate Secretary Merpati mengatakan, sudah mulai menyusun penawaran untuk investor. Dia bilang, pihaknya mengincar pemerintah daerah di luar Pulau Jawa untuk mengucurkan uangnya. "Kemarin kami sudah berhubungan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Pemkab Sampit," ungkap Herry kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Rabu malam (31/7). Dia mengklaim, kedua Pemkab tersebut tertarik menjadi investor untuk mengadakan pesawat berukuran kecil seperti Cessna, Twin Otter, dan Y-12. Alasannya, pesawat kecil seperti itu dapat mendarat di bandara-bandara kecil yang masih banyak terdapat di banyak kabupaten di Indonesia. Selain berharap kepada investor, Merpati juga masih menunggu kepastian pencairan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 200 miliar. "Ini PMN dari tahun 2012 yang dialihkan ke tahun 2013," ungkap Herry. Jika dana PMN tersebut cair, Merpati akan membeli pesawat Boeing 737 Classic sebanyak enam unit.
Merpati klaim dua Pemda berminat jadi investor
JAKARTA. Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) masih terlilit utang sebesar Rp 6,5 triliun. Konsep pencarian investor untuk menyehatkan perusahaan pun terus dilakukan manajemen maskapai pelat merah tersebut. Herry Saptanto, Vice President Corporate Secretary Merpati mengatakan, sudah mulai menyusun penawaran untuk investor. Dia bilang, pihaknya mengincar pemerintah daerah di luar Pulau Jawa untuk mengucurkan uangnya. "Kemarin kami sudah berhubungan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan Pemkab Sampit," ungkap Herry kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Rabu malam (31/7). Dia mengklaim, kedua Pemkab tersebut tertarik menjadi investor untuk mengadakan pesawat berukuran kecil seperti Cessna, Twin Otter, dan Y-12. Alasannya, pesawat kecil seperti itu dapat mendarat di bandara-bandara kecil yang masih banyak terdapat di banyak kabupaten di Indonesia. Selain berharap kepada investor, Merpati juga masih menunggu kepastian pencairan dana Penanaman Modal Negara (PMN) sebesar Rp 200 miliar. "Ini PMN dari tahun 2012 yang dialihkan ke tahun 2013," ungkap Herry. Jika dana PMN tersebut cair, Merpati akan membeli pesawat Boeing 737 Classic sebanyak enam unit.