Merugi, HERO tutup 63 gerai



JAKARTA. Rapor kinerja PT Hero Supermarket Tbk (HERO) para paruh pertama 2015 memerah. Perseroan babak belur akibat sejumlah kebijakan yang menyebabkan membengkaknya beban dan tergerusnya margin.

Berdasarkan laporan keuangan resmi perusahaan, emiten ritel ini mencatatkan kerugian sebesar Rp 31,59 miliar per akhir Juni 2015. Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan mampu membukukan laba sekitar Rp 94,75 miliar.

Adapun, pendapatan bersih mengalami peningkatan yakni dari Rp 6,5 triliun menjadi Rp 7,48 triliun. Stephane Deutsch, Presiden Direktur HERO mengaakan, profitabilitas perseroan terganggu akibat kenaikan upah minimum, peningkatan persediaan dan rasionalisasi gerai.


Sepanjang 2015, perseroan telah menutup 63 gerai. Mayoritas gerai yang ditutup adalah Starmart, yaitu sebanyak 39 gerai. Terlebih, dari gerai yang ada, perusahaan tidak bisa mendulang cuan secara maksimal.

"Starmart terkana dampak negatif pembatasan penjualan minuman beralkohol," ujar Stephane pada pernyataan resmi, Selasa (28/7).

Saat ini, lanjut dia, pihaknya tengah melakukan tinjauam strategis demi menyelamtkan bisnis convinient store nya tersebut. Pada bisnis makanan, perseroan lebih fokus pada penjualan produk segar.

HERO sedang berupaya meningkatkan pangsa pasar penjualan like-for-like Giant. Adapun strategi pada operasional upscale, Hero Supermarket terus meningkatkan penawarannya pada produk segar, impor dan eksklusif.

Lalu, pada bisnis kesehatan dan kecantikan, HERO tetap mealakukan ekspansi atas gerai Guardian. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan penyegaran penampilan dan pengembangan private label. Hal ini guna mendongkrak penjualan like-for-like.

Pada bisnis home furnishings, melalui IKEA, perseroan sedang mempersiapkan peluncuran katalog kedua pada bulan September 2015. Sebagai penunjang, investasi pada sistem teknologi informasi (TI) pun berlanjut.

Disamping menetapkan strategi bisnsi yang mumpuni, perseroan juga tengah menyiapkan beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak kenaikan biaya. "Kami tetap optimistis untuk (peforma) paruh ke dua 2015," pungkas Stehphane.

Hingga Juni 2015, HERO mengoperasikan 641 gerai yang terdiri dari 53 Giant Ekstra. Lalu, 155 Hero Supermarket dan Giant Ekspres. Ada 337 gerai Guardian, satu gerai IKEA, dan 95 gerai Starmart.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto