Merugi, Jepang sokong pendanaan Sharp



OSAKA. Investor saham memburu saham Sharp Corporation. Efeknya, harga saham produsen barang elektronik asal Jepang itu melonjak, bahkan mencatatkan rekor tertinggi dalam lima bulan terakhir.

Aksi beli dilakukan setelah Kyodo News mengunggah pemberitaan soal adanya investor baru dalam Sharp. Harga saham Sharp melonjak 10% pada Selasa (13/10), ke level ¥ 153 per saham. Hari sebelumnya, harga saham perusahaan yang bermarkas di Osaka ini masih bertengger di posisi ¥ 147 per saham.

Bloomberg mengutip pemberitaan Kyodo melaporkan, Innovation Network Corporation of Japan (INCJ) merupakan perusahaan yang berminat untuk menanamkan investasi ke Sharp. INCJ disebut-sebut bakal menyuntikkan dana sebanyak ¥ 200 miliar atau setara US$ 1,7 miliar.


Dalam situs resminya, INCJ menyebut dirinya sebagai sebuah lembaga yang didirikan dengan tujuan mempromosikan inovasi dan meningkatkan nilai bisnis perusahaan asal Jepang. Lembaga tersebut berdiri sejak Juli 2009.

Pemerintah Jepang tercatat sebagai pemilik saham mayoritas, di samping 26 perusahaan swasta Jepang. Pemerintah Jepang berkomitmen mendukung penuh ketersediaan permodalan investasi INCJ hingga sebesar ¥ 1,80 triliun. Sementara, total kapasitas pendanaan INCJ saat ini tidak kurang dari ¥ 2 triliun.

Sayangnya, Jurubicara Sharp dan INCJ menolak memberikan keterangan terkait kabar itu. Cetak kerugian Kehadiran INCJ di Sharp bisa dimaklumi. Sebab, kinerja Sharp semakin mengkhawatirkan.

Produsen layar monitor bagi Apple Inc tersebut diprediksi akan membukukan kerugian hingga ¥ 50 miliar dari bisnis layar liquid crystal display (LCD) pada laporan keuangan semester pertama tahun buku 2015.

Hal itu menyebabkan Sharp membukukan kerugian keempat kalinya dalam lima tahun terakhir. Asal tahu saja, kinerja Sharp semakin tertekan kala permintaan produk LCD semakin menurun akibat perlambatan ekonomi global. Kondisi ini masih diperparah oleh beban utang perusahaan yang kian membesar.

Bahkan sempat beredar kabar, Sharp akan menjual bisnis layar LCD kepada Hon Hai Precision Industry Co, unit usaha dari Foxconn Technology Group. Selain kepada Foxconn, produsen elektronik itu juga menawarkan bisnis layar LCD kepada INCJ.

"Sharp memang tidak akan dapat melanjutkan operasional bisnis layar LCD tanpa bantuan dari pihak lain," kata Kazunori Ito, analis Barclays di Tokyo.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie