Merupakan Silent Killer, Ini Golongan Darah yang Berisiko Terserang Stroke



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stroke disebut juga silent killer. Dengan kata lain, stroke bisa mematikan secara diam-diam. Hal ini mengingat orang yang mengalami stroke biasanya tidak mengalami gejala apapun dan dalam keadaan sehat hingg akhirnya mendadak jatuh sakit. 

Stroke adalah kondisi darurat medis yang bisa berisiko menyebabkan cacat permanen atau seumur hidup. Bahkan, stroke juga kondisi darurat medis yang bisa menyebabkan kematian. 

Baru-baru ini, sebuah penelitian menemukan bahwa golongan darah bisa berpengaruh pada besar kecilnya risiko seseorang terkena stroke. 


Lantas bagaimana hubungan stroke dengan golongan darah tersebut? 

Kaitan golongan darah dan stroke 

Penulis penelitian mengatakan, mereka sejauh ini belum yakin apa hubungan antara risiko stroke dan golongan darah. Namun menurut mereka, kemungkinannya terkait dengan perkembangan pembekuan darah. 

"Kami masih tidak tahu mengapa golongan darah A akan memberikan risiko yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein sirkulasi lainnya," kata ahli saraf dan rekan penulis studi, Steven J. Kittner. 

Meski demikian Profesor Neurologi di University of Calgary Michael Hill ini mengatakan orang bergolongan darah A tak perlu khawatir dengan temuan ini. Hal ini karena temuan itu masih merupakan temuan awal dan risiko stroke lebih terkait dengan kondisi genetik lain dan gaya hidup seseorang. 

Baca Juga: 6 Penyebab Kesemutan yang Tidak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Awal Penyakit Berbahaya

Adapun Hill juga mengatakan bahwa perbedaan potensi antara golongan darah A, B maupun O sangat kecil, sehingga tak ada hal-hal khusus yang harus dilakukan. Namun, Hill mengatakan penelitian seperti ini berpotensi membantu membuka jalan untuk perawatan di masa depan karena lebih banyak informasi yang ditemukan berkaitan dengan patologi stroke. 

Menurutnya penyebab stroke pada orang yang berusia lebih muda dengan mereka yang berusia 70-an sangat berbeda. 

“Biasanya Anda menganggap tekanan darah tinggi, merokok atau diabetes sebagai faktor risiko utama Anda untuk stroke, tetapi pada orang yang lebih muda itu ada hal lain seperti kelainan jantung bawaan,” katanya. 

Meski demikian ia menekankan, berapapun usianya, semua orang bisa berupaya mencegah dirinya terkena stroke. Caranya yakni dengan makan makanan sehat, aktif secara fisik, dan selalu mengendalikan tekanan darahnya.

Baca Juga: Sering Migrain? Waspada 5 Gejala Penyakit Stroke yang Perlu Diwaspadai

Golongan darah yang berisiko stroke 

Dikutip dari MedicalNewsToday, studi tersebut adalah studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Neurology. Dalam studi tersebut, para ahli melihat golongan darah dan risiko terkait stroke iskemik onset dini, yakni stroke yang terjadi pada seseorang sebelum usia enam puluh tahun. 

Penelitian ini melakukan analisis genomic untuk melihat kaitan antara hubungan gen dan stroke. Para peneliti mengumpulkan data dari 48 studi genetik yang mencakup sekitar 17.000 orang dengan stroke dan hampir 600.000 kontrol non-stroke. Adapun semua peserta berusia 18 dan 59 tahun. 

Dari studi ini ditemukan bahwa orang dengan golongan darah A berisiko tertinggi mengalami serangan stroke dini. Selanjutnya, mereka yang bergolongan darah B juga memiliki kemungkinan untuk mengalami stroke termasuk stroke di usia muda. 

Sementara yang bergolongan darah O mengalami penurunan risiko stroke termasuk onset dini. 

Dikutip dari CTVNews, mereka yang bergolongan darah A memiliki risiko 16 persen lebih tinggi terkena stroke dibanding golongan darah lain. Adapun golongan darah O memiliki risiko 12 persen lebih rendah dibanding lainnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Golongan Darah yang Berisiko Terkena Stroke di Usia Muda, Anda Salah Satunya?" Penulis : Nur Rohmi Aida Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie