Mesin bor proyek MRT beroperasi 24 jam



JAKARTA. PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) akan terus dioperasikan selama 24 jam untuk mempercepat proyek pembangunan stasiun MRT bawah tanah.

"Mesin bor ini tidak akan berhenti beroperasi yakni selama tujuh hari 24 jam. Setiap hari, mesin ini mampu mengebor sepanjang delapan meter dan lebar 6,05 meter," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami di Jakarta, Senin (21/9).

Menurut dia, selama masa pengoperasian dipastikan mesin bor tersebut tidak akan mengganggu arus lalu lintas.


Selain itu, mesin bor bawah tanah itu juga tidak menimbulkan suara yang gaduh. "Pengeboran dimulai dari titik proyek Patung Pemuda hingga Setiabudi. Ditargetkan pengeboran akan rampung pada Desember 2016 mendatang. Mesin bor kedua juga akan dioperasikan dalam waktu dekat," ujar Dono.

Seperti diketahui, mesin bor tersebut telah tiba di Jakarta pada awal Agustus 2015. Mesin TBM itu dioperasikan oleh kontraktor CP 104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya dan Jaya Konstruksi.

Mesin TBM yang dioperasikan itu memiliki dimensi diameter sekitar 6,7 meter dan memiliki berat 323 ton. Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai September 2015 hingga Desember 2016.

Sementara itu, terdapat dua mesin bor yang digunakan untuk membangun stasiun-stasiun MRT bawah tanah. Satu unit TBM sudah berada di lokasi pengeboran pertama yaitu di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat.

Saat ini satu unit mesin bor yang sama sedang dirakit di tempat perakitan di Cakung, Jakarta Timur, sebelum dibawa ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah MRT lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri