Mesir minta tips RJ Lino raih dana investor global



SINGAPURA. Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino diminta oleh pengelola pelabuhan Mesir untuk berbagi cara mendapatkan pendanaan dari investor internasional. Permintaan itu diajukan lantaran Pelindo II dinilai mampu meraih kepercayaan investor dalam mencari pendanaan untuk pembangunan pelabuhan. "Mesir saat ini butuh dana untuk membangun pelabuhan mereka. Karena melihat Indonesia yang berhasil mendapatkan dana dari global, mereka tertarik," kata Lino, Selasa (20/10) petang. Menurut Lino, untuk mendapatkan kepercayaan dari investor global, syarat yang harus dipenuhi adalah meminimalkan risiko bisnis. Untuk itu, dia meminta konsesi jangka panjang kepada pemerintah. Dia menyebut bahwa konsesi pengelolaan Pelabuhan Kali Baru selama 95 tahun memberikan kepastian bagi investor. "Langkah selanjutnya, kami mengajukan pinjaman ke perbankan nasional sebagai bridging loan dengan suku bunga 8%. Kami memanfaatkan neraca keuangan perusahaan guna memperoleh pinjaman itu," lanjutnya. Setelah mendapatkan pinjaman dari perbankan nasional, Pelindo II kembali mengajukan pinjaman kepada bank asing. Suku bunga pinjaman di bawah 5%. Dana tersebut dipakai untuk menutup pinjaman kepada bank nasional sebelumnya. Saat itu, Pelindo II juga mulai menyeleksi mitra untuk mengelola terminal I New Priok. Dari seleksi itu, konsorsium Mitsui terpilih sebagai pengelolaan terminal tersebut. Pemenang seleksi wajib menyerahkan uang sebesar US$ 100 juta kepada Pelindo II. Selanjutnya, BUMN ini menerbitkan global bond senilai US$ 1,6 miliar. Dengan kepemilikan dana yang besar dan konsesi pengelolaan hingga 95 tahun, risiko investasi di Pelindo II mengecil. "Karena uang itu, kami memiliki dana yang cukup besar, setidaknya untuk membayar bunga obligasi," kata Lino. Hingga penerbitan, suku bunga obligasi global Pelindo II cukup rendah, yakni 4,25% untuk yang bertenor 10 tahun dan 5,375% untuk yang bertenor 30 tahun. (Bambang Priyo Jatmiko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan