JAKARTA. Mata dunia saat ini sedang tertuju pada kerusuhan berdarah di Mesir. Sepintas, kisruh ini tidak memiliki dampak apa pun terhadap sektor migas, khususnya di Indonesia. Namun, di Mesir ada terusan Suez yang merupakan salah satu jalur utama pendistribusian minyak dunia. Setiap hari, 2,5 juta barel atau sekitar 2,7% pasokan minyak mentah didistribusikan melalui terusan Suez. Kondisi inilah yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang kemudian mempengaruhi harga kontrak minyak di berjangka. Tengok saja harga minyak di West Texas Intermediate (WTI), harga minyak untuk pengiriman September naik 13 sen menjadi US$107,46 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara di London, harga minyak mentah Brent North Sea pengiriman Oktober ditutup di harga US$110,4 per barel, atau naik 94 sen.
Mesir rusuh, IHSG tak akan runtuh
JAKARTA. Mata dunia saat ini sedang tertuju pada kerusuhan berdarah di Mesir. Sepintas, kisruh ini tidak memiliki dampak apa pun terhadap sektor migas, khususnya di Indonesia. Namun, di Mesir ada terusan Suez yang merupakan salah satu jalur utama pendistribusian minyak dunia. Setiap hari, 2,5 juta barel atau sekitar 2,7% pasokan minyak mentah didistribusikan melalui terusan Suez. Kondisi inilah yang menjadi kekhawatiran pelaku pasar yang kemudian mempengaruhi harga kontrak minyak di berjangka. Tengok saja harga minyak di West Texas Intermediate (WTI), harga minyak untuk pengiriman September naik 13 sen menjadi US$107,46 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara di London, harga minyak mentah Brent North Sea pengiriman Oktober ditutup di harga US$110,4 per barel, atau naik 94 sen.