Meski Ada Gelontorkan Stimulus China, IHSG Masih Berpeluang Menguat di Akhir 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelontoran stimulus yang diberikan pemerintah China akan menjadi sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Ada beberapa stimulus fiskal yang bakal diberikan pemerintah China. Pertama, China akan membuat progam pertukaran utang skala besar dengan kuota obligasi berkelanjutan untuk menyelesaikan utang.

Kedua, China akan menggunakan obligasi pemerintah daerah untuk mendukung pasar properti dan rekapitalisasi bank besar milik negara. Ketiga, pemerintah daerah diizinkan memakai obligasi khusus untuk membeli tanah yang tidak digunakan. 


Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan stimulus China yang merajalela membuat pergerakan IHSG tertinggal dibanding indeks regional lainnya. 

Baca Juga: Performa IDX High Dividen 20 Naik Tipis, Simak Rekomendasi Sahamnya

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per Jumat (11/10), IHSG sudah menguat 2,41% secara year to date (ytd). Ini menjadikan IHSG sebagai indeks terburuk di kawasan Asia Tenggara. 

Sementara di Asia Pacific, IHSG hanya lebih unggul dari indeks asal Korea Selatan itu KOSPI yang terkoreksi 2,20%. TSE Weighted Index asal Taiwan, menjadi indeks dengan imbal hasil paling tinggi sedunia dengan penguatan 27,77% secara ytd. 

Nico bilang stimulus yang akan diberikan pemerintah China dalam jumlah besar diharapkan dapat memberikan pemulihan ekonomi dan pasar di China. Di sisi lain, valuasi pasar saham China lebih atraktif karena tertekan di awal tahun. 

"Ini membuat valuasi saham China menjadi lebih murah dibandingkan emerging market lainnya. Sedangkan di pasar Indonesia sudah naik cukup tinggi, sehingga terlihat tidak menarik," katanya saat dihubungi KONTAN akhir pekan lalu. 

Cheril Tanuwijaya, Head of Research Mega Capital Sekuritas menambahkan gelontoran stimulus yang diberikan pemerintah China menyebabkan keluarnya dana investor asing atau net sell dari BEI. 

Memang sepanjang tahun berjalan ini, investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 43,40 triliun per Jumat (11/10). Namun dalam sepekan terakhir, asing membukukan net sell Rp 4,99 triliun di seluruh pasar. 

"Di Indonesia relatif belum ada sentimen positif, yang bisa mengalahkan stimulus China sehingga wajar kalay dana asing beralih ke bursa yang sedang ada sentimen positif," ucap dia. 

Proyeksi IHSG

Di tengah gempuran sentimen dari pemerintah China, Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas M. Faiz Abrar tetap memproyeksikan IHSG masih akan bergerak positif hingga tutup 2024. 

Saat ini, kata dia, IHSG sedang berusaha untuk melanjutkan tren positifnya. Jika IHSG kembali membentuk pola higher low, maka indeks komposit ini akan kembali menguat. 

"Maka level 7.8000 akan bisa tercapai di penutupan tahun ini," ucap Faiz. 

Baca Juga: Rekomendasi Saham Big Cap Pilihan yang Berpeluang Menguat Usai Tertekan

Faiz menilai di sisa tahun ini akan ada beberapa sektor yang bakal outperform, yakni sektor kesehatan, utilitas, dan consumer staples. Kemudian disusul oleh sektor industri dan real estate. 

Nico menimpali secara teknikal pelemahan IHSG masih terjaga, sehingga tidak turun di bawah 7.455. Menurutnya saat ini, IHSG sedang membentuk base yang kuat karena mulai terkonsolidasi di level 7.455–7.600.

Dia berharap IHSG bisa melaju ke level 7.920–8.080 ditutup 2024 ini. Potensi terjadinya window dressing di akhir tahun, dinilai bakal menjadi salah satu sentimen pendorong penguatan IHSG. 

Sementara itu, Mega Capital Sekuritas masih memasang target IHSG bisa melaju ke level 8.000 di akhir 2024. Cheril bilang pergerakan IHSG di sisa tahun ini bakal ditopang oleh saham bih banks, properti dan energi. 

Dia memproyeksikan IHSG akan kembali rally setelah pelantikan pemerintah baru, terutama ada gelontorkan stimulus dari pemerintah baru. Sebab, pasar sedang menantikan kebijakan pemerintah untuk memacu konsumsi dalam negeri. 

Selanjutnya: Hashim Ungkap Alasan Pentingnya Pembentukan Kementerian Perumahan di Era Prabowo

Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jawa Tengah Besok (14/10), Ini Peringatan Dini Cuaca Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat