KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang menggoyahkan kondisi ekonomi praktis turut mempengaruhi pertumbuhan ekspansi kredit perbankan. Sampai Oktober 2020, kredit perbankan masih tercatat terkontraksi 2,28% (ytd) dengan nilai Rp 5.553 triliun. Meski terkontraksi, nyatanya aset perbankan masih tumbuh signifikan. Pada periode serupa terjadi pertumbuhan 5,97% (ytd) dari Rp 8.562 triliun akhir tahun 2019 menjadi Rp 8.562 triliun. Sejumlah bankir mengakui ini akibat melesatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) selama pagebluk. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja mengakui hal tersebut. Aset bank swasta terbesar di tanah air ini yang telah menembus lebih dari Rp 1.000 triliun utamanya disumbang oleh pertumbuhan DPK. “Aset kami tumbuh karena pertumbuhan DPK kami mencapai lebih dari 19%,” ungkapnya kepada KONTAN, Rabu (6/1).
Meski ada pandemi, aset perbankan masih bertumbuh ditopang laju DPK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang menggoyahkan kondisi ekonomi praktis turut mempengaruhi pertumbuhan ekspansi kredit perbankan. Sampai Oktober 2020, kredit perbankan masih tercatat terkontraksi 2,28% (ytd) dengan nilai Rp 5.553 triliun. Meski terkontraksi, nyatanya aset perbankan masih tumbuh signifikan. Pada periode serupa terjadi pertumbuhan 5,97% (ytd) dari Rp 8.562 triliun akhir tahun 2019 menjadi Rp 8.562 triliun. Sejumlah bankir mengakui ini akibat melesatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) selama pagebluk. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiatmadja mengakui hal tersebut. Aset bank swasta terbesar di tanah air ini yang telah menembus lebih dari Rp 1.000 triliun utamanya disumbang oleh pertumbuhan DPK. “Aset kami tumbuh karena pertumbuhan DPK kami mencapai lebih dari 19%,” ungkapnya kepada KONTAN, Rabu (6/1).