JAKARTA. Sedia payung sebelum hujan. Meski tahun 2013 belum genap berjalan dua bulan, Kementerian Keuangan mulai mengutak-atik angka di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 untuk menyiapkan antisipasi pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam hitungan Kementerian Keuangan, pada kondisi normal, pemakaian BBM bersubsidi tahun ini bakal membengkak hingga 48 juta–50 juta kiloliter (kl). Padahal, kuota BBM bersubsidi cuma 46 juta kl. "Yang bisa kami lakukan sekarang adalah mengendalikan volume BBM, paling tidak berada di kisaran 48 juta kl, jangan sampai ke arah 50 juta kl," kata Rofyanto, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) kemarin (15/2). Sebagai gambaran, bujet subsidi BBM tahun ini sebanyak Rp 193,8 triliun.
Meski ada pengendalian, kuota BBM tetap jebol
JAKARTA. Sedia payung sebelum hujan. Meski tahun 2013 belum genap berjalan dua bulan, Kementerian Keuangan mulai mengutak-atik angka di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013 untuk menyiapkan antisipasi pembengkakan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam hitungan Kementerian Keuangan, pada kondisi normal, pemakaian BBM bersubsidi tahun ini bakal membengkak hingga 48 juta–50 juta kiloliter (kl). Padahal, kuota BBM bersubsidi cuma 46 juta kl. "Yang bisa kami lakukan sekarang adalah mengendalikan volume BBM, paling tidak berada di kisaran 48 juta kl, jangan sampai ke arah 50 juta kl," kata Rofyanto, Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal (BKF) kemarin (15/2). Sebagai gambaran, bujet subsidi BBM tahun ini sebanyak Rp 193,8 triliun.