Meski ada peringatan dari AS, AL Iran tetap lanjutkan misi di Teluk



KONTAN.CO.ID - DUBAI. Angkatan Laut Iran akan melanjutkan "misi reguler" di Teluk, setelah Angkatan Laut Amerika Serikat (AS)  mengeluarkan peringatan kepada pelaut di kawasan itu untuk menjauh dari kapal perang negeri uak Sam.

"Unit Angkatan Laut Republik Islam Iran di Teluk Persia dan Teluk Oman akan melanjutkan misi reguler mereka sesuai dengan prinsip-prinsip profesional seperti di masa lalu," kata pejabat militer Iran seperti dikutip kantor berita ISNA, Rabu (20/5).

Dalam sebuah peringatan yang tampaknya ditujukan langsung ke Iran, Angkatan Laut AS memerintahkan agar marinir di kawasan Teluk untuk menjauh 100 meter dari kapal perang AS atau berisiko ditafsirkan sebagai ancaman dan tunduk pada langkah-langkah defensif yang sah. 


Baca Juga: Peringatan AS ke Iran: Jaga jarak 100 meter dari kapal perang kami, kalau tidak...

Melansir Reuters, pengumuman kepada marinir negara lain itu Angkatan Laut AS keluarkan menyusul ancaman Presiden Donald Trump bulan lalu untuk menembaki setiap kapal Iran yang mengganggu kapal-kapal perang negeri uak Sam.

"Kapal bersenjata yang mendekati 100 meter dari kapal Angkatan Laut AS dapat diartikan sebagai ancaman," demikian menurut teks pemberitahuan yang Reuters dapat.

Seorang pejabat AS berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pemberitahuan baru kepada Angkatan Laut negara lain tersebut bukan perubahan dalam aturan keterlibatan militer AS.

Baca Juga: Keamanan terancam, Iran bakal hancurkan kapal perang AS di Teluk

Pentagon sebelumnya menyatakan, ancaman Trump dimaksudkan untuk menggarisbawahi hak Angkatan Laut AS untuk membela diri.

Komando Pusat Angkatan Laut AS yang bermarkas di Bahrain menyatakan, pengumuman itu dirancang untuk meningkatkan keselamatan, meminimalkan ambiguitas, dan mengurangi risiko kesalahan perhitungan.

Ini menyusul sebuah insiden yang terjadi bulan lalu, saat 11 kapal Angkatan Laut Iran mendekati kapal Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS di Teluk, dalam apa yang militer AS sebut perilaku "berbahaya dan provokatif".

Editor: S.S. Kurniawan