Prediksi ekonom, paket stimulus kurang ngefek mendongkrak turis asing



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pemerintah mengguyur sektor pariwisata dengan sejumlah insenitf akibat dampak wabah virus Covid-19 (corona). Salah satunya, untuk mendatangkan wisatawan mancanegara alias turis asing. 

Pemerintah pun telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 298,5 miliar untuk menggaet turis asing. Jumlah itu terdiri dari anggaran untuk diskon maskapai dan agen perjalanan Rp 98,5 miliar, promosi Rp 103 miliar, kegiatan tourism Rp 25 miliar, dan influencer Rp 72 miliar.

Baca Juga: Dapat stimulus Rp 298 miliar, Wishnutama bidik devisa Rp 13 triliun dari wisatawan


Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, stimulus yang diumumkan pemerintah bersifat jangka pendek. Langkah tersebut lanjutnya, hanya cukup membantu sektor dan daerah pariwisata untuk jangka pendek.

Meski begitu, Faisal melihat, kunjungan wisman tahun ini belum bisa diharapkan. Tahun lalu, kunjungan wisman tercatat sebesar 16,11 juta, atau hanya naik 1,8% dibanding tahun 2018.

Baca Juga: Delapan paket kebijkan stimulus ekonomi Jokowi penangkal dampak virus corona

Ia memperkirakan, jika sentimen corona terus berlanjut hampir atau sepanjang tahun, akan ada penurunan wisman sebesar 13% pada tahun ini. "Itu sudah hampir pasti, bahkan bisa lebih karena wisman tak hanya dari China, tetapi dari negara-negara lain," kata Faisal kepada KONTAN, Selasa (25/2).

Baca Juga: Dorong sektor pariwisata, pemerintah beri diskon tiket pesawat hingga 50%

Meskipun demikian, jika sentimen corona bisa teratasi di kuartal pertama atau semester pertama tahun ini, ada peluang penurunan wisman tahun ini lebih kecil. Untuk itu harapannya, penurunan wisman ini bisa digantikan oleh wisatawan atau perjalanan domestik baik swasta maupun pemerintah.

"Jadi jangan hanya mengharapkan perjalanan domestik pihak swasta, tapi pemerintah juga harus meningkatkan," tambahnya. Menurut Faisal, pemerintah juga bisa melakukan pengalihan perjalanan atau acara dari yang semula ada di luar negeri, menjadi ke dalam negeri agar sektor pariwisata bisa terbantu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adinda Ade Mustami