JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan hari ini. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.12 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,09% menjadi 4.930,919. Jumlah saham yang turun pagi ini sebanyak 37 saham. Sementara, jumlah saham yang naik 96 saham dan 56 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 210,627 juta saham dengan nilai transaksi Rp 214536 miliar.
Sementara itu, secara sektoral, ada tiga sektor yang tertekan. Mereka adalah sektor keuangan, infrastruktur, dan barang konsumen dengan penurunan masing-masing 0,37%, 0,32%, dan 0,06%. Sedangkan sektor dengan kenaikan terbesar pagi ini adalah sektor industri lain-lain dan pertambangan dengan kenaikan 0,91% dan 0,48%. Tiga saham penghuni
top losers indeks LQ 45 antara lain: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 1,17% menjadi Rp 10.525, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,07% menjadi Rp 1.855, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,06% menjadi Rp 9.375. Sementara itu, tiga saham indeks LQ 45 dengan kenaikan terbesar yakni: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,65% menjadi Rp 925, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 1,47% menjadi Rp 1.035, dan PT Astra International Indonesia Tbk (ASII) naik 1,09% menjadi Rp 6.925. Kendati tertekan tipis, namun investor asing masih membukukan pembelian bersih (
net buy) pagi ini. Di seluruh market, nilai
net buy asing sebesar Rp 34,9 miliar. Sedangkan di pasar reguler,
net buy asing sebesar Rp 16,1 miliar. Bursa Asia flat Di sisi lain, pergerakan bursa Asia tampak flat. Berdasarkan data
Bloomberg, pada pukul 09.12 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan dari posisi kemarin. Indeks Topix Jepang bergerak liar di dua zona seiring penguatan yen untuk hari keenam dalam tujuh hari terakhir versus dollar AS.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak berubah dan masih mendekati posisi tertingginya dalam sebulan terakhir. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,4%. Pelaku pasar saat ini fokus pada data ekonomi Jepang yang menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari data pendahuluan. Selain itu, investor juga menunggu rilis data perdagangan China. Sentimen lain yang juga mempengaruhi market adalah langkah Bank Dunia yang memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global seiring macetnya anggaran belanja bisnis di sejumlah negara maju, termasuk Amerika. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie