Meski B40 ditunda, MGRO tidak akan mengurangi permintaan pasar secara signifikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menunda melanjutkan program mandatori biodiesel 30 persen (B30) menjadi biodiesel 40 persen (B40) di tahun ini.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk (MGRO), Elvi mengatakan penundaan program mandatori B40 ini lantaran masih adanya ketidakpastian kondisi perekonomian nasional yang tinggi. 

“Selain itu harga minyak kelapa sawit atau CPO juga masih fluktuasi dan belum selesainya pengkajian secara konprehensif atas program mandatori B40. Sehingga hal tersebut menjadi faktor utama bagi pemerintah untuk melakukan penundaan,” kata Elvi saat dihubungi KONTAN, Rabu (3/2). 


Baca Juga: Program B40 ditunda, ini dampaknya bagi Sampoerna Agro (SGRO)

Meski demikian, emiten sawit itu yakin bahwa program B50 akan tetap berlanjut. MGRO juga akan mendukung penuh keberlangsungan program tersebut, sebab pada program sebelumnya terlihat nyata mampu untuk mengurangi emisi karbon dan menghemat devisa negara. 

Adapun, meski pemerintah menunda program B40, MGRO mengungkapkan bahwa tidak ada dampak secara langsung terhadap perusahaan. Sebab, perusahaan tidak secara langsung melakukan produksi biodiesel melainkan hanya menjual sawit kepada perusahaan atau produsen biodiesel. 

“Walaupun terdapat penundaan tahun ini namun tidak sampai mengurangi permintaan pasar karena masih bisa dialokasikan untuk ekspor maupun untuk menghasilkan produk turunan lainnya,” tutupnya. 

Selanjutnya: Pemerintah menunda program B40, begini tanggapan Aprobi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .