Meski bersedia berbicara dengan AS, Korea Utara tetap tembakkan rudal



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan rudal pada Selasa (10/9), hanya beberapa jam setelah Pyongyang mengisyaratkan kesediaan untuk melanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, menurut pejabat Korea Selatan, peluncuran terdeteksi dini hari oleh militer mereka, yang tampaknya merupakan rudal jarak pendek.

Peluncuran itu selang beberapa jam setelah Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah, bahwa negaranya bersedia melakukan diskusi komprehensif dengan AS pada akhir September di suatu tempat dan waktu yang harus kedua negara sepakati.


Baca Juga: Kim Jong Un mengawasi uji peluncuran roket berganda super besar

Hanya, Choe memperingatkan, AS perlu menghadirkan pendekatan baru atau pembicaraan bisa berantakan lagi.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyebutkan, dia tidak memiliki pernyataan untuk saat ini terkait kesediaan Korea Utara untuk kembali duduk satu meja.

Harga saham perusahaan konstruksi Korea Selatan dengan eksposur ke Korea Utara melonjak pasca pengumuman Korea Utara yang bersedia untuk memulai kembali pembicaraan dengan AS, dan terus mendapatkan keuntungan meskipun ada peluncuran rudal terbaru.

Baca Juga: Korea Utara kembangkan hulu ledak agar tembus perisai rudal balistik Jepang

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di zona demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea pada Juni lalu. Mereka sepakat untuk memulai kembali perundingan yang macet sejak pertemuan puncak kedua yang gagal antara kedua pemimpin itu di Vietnam pada Februari lalu.

Tapi, sejak pertemuan DMZ, para pejabat AS menyatakan, upaya mereka untuk melanjutkan pembicaraan tidak mendapat jawaban. Korea Utara bahkan setidaknya melakukan delapan uji coba peluncuran rudal sejak itu.

Editor: S.S. Kurniawan