Meski BI rate naik, BRI belum akan naikkan bunga kredit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diprediksi bakal meningkatkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (7DRR) dalam waktu dekat.

Sejumlah bankir menyambut positif rencana tersebut, lantaran dinilai sudah sesuai dengan kondisi makro baik secara nasional maupun global.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menilai, BI memang sudah seharusnya menaikkan suku bunga acuannya saat ini. Terutama melihat efek global seperti bakal meningkatnya suku bunga Federal Reserve AS atau Fund Rate (FFR).


"Mungkin ya kalau naik 0,25%. kalau lihat kondisinya ya iya (harus naik). Utamanya efek global," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/5).

Kendati suku bunga acuan bakal naik BRI menyebut belum ingin menaikkan tingkat suku bunga kredit. Hal ini dikarenakan mayoritas kredit BRI ada di segmen mikro serta kredit bersubsidi yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Guna menjaga bunga kredit agar tidak naik, BRI bakal melakukan efisiensi serta menekan tingkat non-performing loan (NPL).

"Kami berusaha tidak naik. Berbagai macam cara bisa dilakukan yang pasti kita sudah punya pipeline. Sebetulnya bunga naik itu kalau NPL tinggi, dan kami banyak di mikro relatif tidak terpengaruh dengan kurs dan sebagainya," tambahnya.

Meski begitu, Suprajarto menyebut kenaikan bunga acuan BI bakal berimbas pada naiknya tingkat suku bunga dana. Pun, kenaikannya hanya bersifat penyesuaian dan hal ini dinilai tidak akan terlalu menganggu cost of fund alias biaya dana perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia