KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanker adalah salah satu jenis penyakit mematikan. Salah satu jenis kanker adalah linforma atau kelenjar getah bening. Deteksi dini limfoma sangat penting mengingat semakin dini penanganan, semakin besar peluang kesembuhan. Limfoma adalah jenis kanker darah ketika limfosit (sel darah putih) membelah secara tidak terkontrol. Ahli hemato-onkologi RSCM, Andhika Rachman menjelaskan limfoma atau kanker kelenjar getah bening termasuk dalam keganasan darah. Kanker kelenjar getah bening terbagi dari dua tipe, yaitu limfoma hodgkin dan non limfoma hodgkin. Pada limfoma Hodgkin, kanker terjadi akibat mutasi sel B di sistem limfatik, yang ditandai dengan adanya sel reed-sternberg melalui pemeriksaan patologi. Sementara pada limfoma non hodgkin tidak ditemukan adanya sel reed sternberg. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti memaparkan, terapi kanker bisa berhasil jika dilakukan di stadium awal lewat deteksi dini. "Penanganan tepat, peluang keberhasilan 90%. Namun, kalau sudah stadium lanjut, peluangnya hanya 10%," kata Eva, Jumat (15/9).
Meski Bisa Melalui Jaminan Kesehatan Nasional, Masyarakat Tetap Mewaspadai Limforma
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanker adalah salah satu jenis penyakit mematikan. Salah satu jenis kanker adalah linforma atau kelenjar getah bening. Deteksi dini limfoma sangat penting mengingat semakin dini penanganan, semakin besar peluang kesembuhan. Limfoma adalah jenis kanker darah ketika limfosit (sel darah putih) membelah secara tidak terkontrol. Ahli hemato-onkologi RSCM, Andhika Rachman menjelaskan limfoma atau kanker kelenjar getah bening termasuk dalam keganasan darah. Kanker kelenjar getah bening terbagi dari dua tipe, yaitu limfoma hodgkin dan non limfoma hodgkin. Pada limfoma Hodgkin, kanker terjadi akibat mutasi sel B di sistem limfatik, yang ditandai dengan adanya sel reed-sternberg melalui pemeriksaan patologi. Sementara pada limfoma non hodgkin tidak ditemukan adanya sel reed sternberg. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tak Menular Kementerian Kesehatan, Eva Susanti memaparkan, terapi kanker bisa berhasil jika dilakukan di stadium awal lewat deteksi dini. "Penanganan tepat, peluang keberhasilan 90%. Namun, kalau sudah stadium lanjut, peluangnya hanya 10%," kata Eva, Jumat (15/9).