Meski Bukan Blue Chip, Saham Grup Bakrie Ini Layak Dicermati Usai Naik Tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie patut dicermati. Meski bukan kategori saham blue chip, sejumlah saham Grup Bakrie layak dilirik usai naik tinggi.

Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek karena telah lama terdaftar dan memiliki fundamental kuat serta kapitalisasi pasar besar. Sejumlah saham Grup Bakrie adalah saham yang telah lama tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Meski demikian, sejauh ini tidak ada saham Grup Bakrie yang masuk kategori blue chip. Namun, investor perlu mencermati sejumlah saham Grup Bakrie yang belakangan naik tinggi.


Saham Grup Bakrie dengan kenaikan harga tinggi antara lain PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII). 

VKTR ngebut dengan penguatan empat hari beruntun. Harga saham emiten yang bergerak di bidang perdagangan kendaraan listrik dan komponen suku cadang ini melejit 17,33% ke level Rp 176 per saham pada perdagangan Kamis (22/2).

Baca Juga: Rekomendasi Beli, Harga Saham Blue Chip Bank Ini Diprediksi Akan Cetak Rekor Tinggi

Emiten bungsu dari Grup Bakrie, ALII juga melaju kencang dengan penguatan lima hari berturut-turut. Harga saham emiten jasa pengangkutan laut dan intermediate stockpile ini lanjut menguat 9,40% ke posisi Rp 815 per saham.

Dibandingkan dengan harga penawaran saat initial public offering (IPO), harga ALII saat ini sudah melejit 199,63%. Belum genap sebulan, ALII baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024.

Saham-saham terafiliasi Grup Bakrie lainnya juga menyala pada perdagangan Kamis (22/2). Tengok saja saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang naik 3,49% ke posisi Rp 89 per saham. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menguat 5,58% ke level Rp 208 per saham. 

PT Darma Henwa Tbk (DEWA) melejit 7,14% ke harga Rp 60 per saham. Sedangkan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hanya naik tipis 0,69% ke level Rp 145 per saham.  Meski sempat naik, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) ditutup stagnan seperti harga pada penutupan hari sebelumnya.

 
BRMS Chart by TradingView

Nyala sederet saham Grup Bakrie tersebut turut membangunkan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang tertidur di level gocap. BNBR sempat berayun di harga Rp 51 - Rp 52, meski ditutup kembali pada harga Rp 50 per saham.

Namun, momentum saat ini tak mampu membangunkan seluruh saham terafiliasi Grup Bakrie. Lantaran masih banyak saham yang terlelap sebagai saham gocap, yakni saham-saham yang terjerat notasi khusus dari BEI.

Mereka adalah PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Graha Andrasentra Propetindo Tbk (JGLE). 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati secara teknikal tujuh saham yang terafiliasi Grup Bakrie. Herditya merekomendasikan trading buy saham VKTR dengan support Rp 164 dan resistance Rp 185.

Herditya juga menyematkan rekomendasi trading buy untuk saham ALII (support Rp 690 dan resistance Rp 865), BUMI (support Rp 85 dan resistance Rp 91) dan UNSP (support Rp 105 dan resistance Rp 110). 

Rekomendasi lainnya, speculative buy saham DEWA (support Rp 55 dan resistance Rp 61) dan buy if break untuk ENRG dengan support Rp 199 dan resistance Rp 212. Kemudian, wait and see untuk saham BRMS. 

Pengamat pasar modal & founder WH-Project William Hartanto menganalisa pendongkrak saham VKTR juga datang dari kemitraan dengan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). 

Melalui anak usahanya, emiten terafiliasi Grup Salim itu bekerjasama dengan VKTR untuk meningkatkan inovasi dan mempercepat adopsi EV serta elektrifikasi dalam segmen kendaraan komersial.

"Posisi (Bakrie) sebagai pendukung Prabowo - Gibran hanya sentimen sementara saja. Namun pada VKTR, sentimen kemitraan dengan IMAS memungkinkan untuk penguatan lebih lanjut," ungkap William.

William melihat momentum penguatan jangka pendek saat ini bisa dimanfaatkan untuk trading. Pelaku pasar bisa melirik saham VKTR, ALII, DEWA, dan ENRG. Estimasi William untuk VKTR, penguatan berpotensi lanjut ke level Rp 180 - Rp 200 dengan mencermati support di Rp 164.

Equity Sales Jasa Utama Capital Sekuritas Alfredo Gusvirli mengamini, kerja sama VKTR dengan IMAS menjadi sentimen penggerak. Sementara untuk saham anyar Grup Bakrie, yakni ALII, terpapar sentimen positif sebagai saham yang baru IPO sehingga return-nya masih cukup signifikan. 

Alfredo rekomendasi DEWA dan BUMI untuk trading, dan wait and see untuk saham Grup Bakrie lainnya. 

Itulah rekomendasi saham Grup Bakrie untuk perdagangan hari ini, Jumat 23 Februari 2024. Ingat, segala keputusan membeli dan menjual saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto