Meski bukukan revenue dobel digit, bottomline Kedaung masih negatif di semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen enamel dan kaleng, PT Kedaung Indah Can Tbk (KICI) masih berupaya menggenjot bisnisnya. Meski sales perseroan naik, namun rugi bersih belum dapat terhindarkan.

Mengulik laporan keuangan perseroan sampai semester I-2019 ini penjualan bersih tercatat sebanyak Rp 48,31 miliar atau tumbuh hingga 24% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 38,81 miliar.

Menurut Ing Hidayat, Sekretaris Perusahaan KICI, capaian tersebut tak lepas dari pertumbuhan sales perusahaan yang didominasi oleh penjualan lokal


"Perseroan juga mempertahankan harga jual agar mencapai pertumbuhan, meski di tengah pelemahan daya beli pasar domestik," sebutnya kepada Kontan.co.id, Senin (29/7). Meski sales naik, beban pokok penjualan terkerek lebih tinggi lagi yakni 33% year on year (yoy) menjadi Rp 40,47 miliar di paruh pertama tahun ini.

Hal tersebut menggerus laba kotor KICI menjadi Rp 7,83 miliar di semester-I 2019 atau turun 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,48 miliar. Pada pos beban umum dan administrasi masih tergolong lebar yakni Rp 8,6 miliar sampai dengan akhir Juni 2019.

Alhasil bottomline perseroan sampai paruh pertama tahun ini harus negatif di angka Rp 1,38 miliar, tercatat anjlok 38% dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun lalu Rp 1 miliar. Untuk itu masuk semester dua ini, kata Ing, perseroan bakal memperkencang ikat pinggang efisiensi.

"Upaya efisiensi tenaga kerja menjadi titik berat perseroan dalam menekan biaya di semester dua, disamping juga efisiensi bahan baku yang senantiasa terus dilakukan," katanya. Selain itu KICI berencana meningkatkan penjualan ekspor guna memperoleh margin keuntungan yang lebih baik.

Penjualan ekspor KICI sendiri masih sekitar 11% dari total penjualan bersih di semester I-2019 atau senilai Rp 5,39 miliar. Disamping meningkatkan ekspor, perusahaan juga akan secara selektif menaikkan harga pada produk lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .