KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Perbankan akan segera menurunkan bunga depositonya menyusul pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI). Sebaliknya, meski bunga deposito nantinya turun, namun perbankan tetap akan memperbesar porsi dan memaksimalkan pertumbuhan penghimpunan dana murah (CASA). PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang menyambut baik penurunan suku bunga acuan. Hal ini diharapkan akan menurunkan beban bunga atau
cost of fund (CoF) secara bertahap.
Baca Juga: CIMB Niaga Dorong KPR Segmen Syariah Tumbuh hingga 13% di 2024 "Ini kabar baik. Semoga cof bisa berangsur turun. Sampai akhir tahun kami tetap fokus di CASA, dengan ratio sekitar 65% dari total simpanan," ungkap Lani kepada Kontan, Jumat (20/9). Adapun terkait penurunan bunga deposito, Lani menyebut pihaknya perlu melihat perkembangan suku bunga deposito di
market. "Kita lihat saja perkembangan di
market. Tapi sebaiknya mulai turun," imbuhnya. Senada, Direktur Bisnis Bank J Trust, Widjaja Hendra mengatakan, pihaknya sudah pasti akan menurunkan bunga deposito ke depannya, demi menjaga menurunkan beban bunga. "Bunga acuan (Bunga deposito) pasti akan diturunkan sesuai turunnya BI rate, namun tetap akan lihat kondisi
market ke depannya," ungkap Widjaja kepada Kontan, Jumat (20/9). Adapun terkait dengan dampak penurunan bunga deposito terhadap posisi DPK, Widjaja bilang pihaknya perlu menghitung kembali "Kondisi CoF juga di perkirakan turun namun besar penurunan dan dampak nya masih perlu dihitung kembali dan masih dalam posisi
wait and see dulu," ujarnya.
Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Perbankan Bersiap Menurunkan Suku Bunga Simpanan Sementara itu Corporate Secretary Bank Mandiri, Teuku Ali Usman mengatakan, penurunan bunga acuan ini bisa berdampak pada pengurangan biaya dana di perbankan. "Pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi efisiensi operasional," ungkap Ali kepada Kontan. Lebih lanjut Ali menyebut Langkah BI dalam menurunkan BI Rate dari 6,25% menjadi 6,00% merupakan kebijakan
pre-emptive dan
ahead the curve untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan nasional. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .