Meski bunga turun, jumlah deposito Bank Mandiri tetap tumbuh tinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk masih mencatatkan kenaikan pada deposito hingga lima bulan pertama tahun 2020 meskipun bunga deposito mengalami penurunan sejalan dengan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Saat ini, bunga deposito perbankan memang rendah. Selain karena penurunan suku bunga BI, bank juga tidak punya alasan untuk tidak menurunkan suku bunga dana mahal karena permintaan kredit mengalami perlambatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Perluas pasar, Bank Mandiri layani transaksi keuangan alumni UII


Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, kenaikan jumlah deposito di saat bunga turun karena banyak nasabah wait and see untuk melakukan investasi misalnya di properti. "Untuk sementara dana masih disimpan di bank," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/7).

Bunga deposito Bank Mandiri, kata Hery, sudah turun sekitar 0,25%-0,5% dibandingkan akhir tahun lalu sejalan dengan penurunan bunga acuan BI. Sementara strategi pendanaan perseroan tahun ini memang fokus pada dana murah guna menekan biaya dana sehingga margin bunga tetap bisa dijaga di tengah tekanan Covid-19.

Berdasarkan laporan bulanan Mei, Bank Mandiri mencatatkan DPK sebesar Rp 836,43 triliun, meningkat 14,5% dari periode yang sama tahun 2019. Dana murah (giro dan tabungan) tercatat sebesar Rp 548,58 triliun maupun dana mahal (deposito) sebesar Rp 287,85 triliun. 

Keduanya sama-sama tumbuh dua digit masing 14,5% dan 14,9%. Dengan begitu, komposisi dana murah atau CASA Bank Mandiri per Mei tercatat sebesar 65,6%.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) catat sekitar 7% pemegang kartu kreditnya belum aktivasi pin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi