Meski Dibabat Krisis, Industri Alat Berat Tetap Bertahan



JAKARTA. Kendati krisis melanda, namun kinerja industri alat berat tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Namun, dengan kondisi seperti ini, industri alat berat masih bisa bertahan. "Sama seperti tahun lalu. Targetnya industri alat berat bisa mencapai US$ 500 miliar," ujar Presiden Direktur PT Indomobil, Gunadhi Sindhuwinata, Rabu (14/10).Bisnis alat berat memang sempat melonjak permintaannya sepanjang periode 2004 hingga kuartal III tahun lalu. Memasuki kuartal IV, bisnis industri alat berat melemah mengikut krisis global yang berdampak kepada anjloknya berbagai harga komoditas termasuk sektor pertambangan dan perkebunan yang menjadi pasar utama alat berat di Indonesia. Secara keseluruhan, produksi alat berat nasional selama 2003-2008 tumbuh rata-rata 39% per tahun.Ia mengatakan, untuk industri alat berat, sebagian besar masih dikuasai oleh bidang pertambangan. Meski harga komoditas pada tahun ini jatuh, tetapi perusahaan pertambangan masih melakukan ekspansi dan eksplorasi. Untuk pemainnya, Gunadi mengatakan PT United Tractors masih menguasai pangsa pasar.Sektor pertambangan masih paling banyak menyerap alat berat. Tahun lalu, sektor pertambangan menyerap 54% dari total penjualan alat berat atau setara dengan 5.230 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: