KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah dampak pandemi covid-19, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersiap mempercepat sejumlah proyek hulu migas untuk tahun ini. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menyampaikan, sejumlah proyek dapat direalisasi lebih cepat dari jadwal, walaupun melalui berbagai keterbatasan.
Baca Juga: Pendapatan naik tapi laba anjlok 50,22%, ini penjelasan Pelita Samudera (PSSI) "Keberhasilan mempercepat realisasi proyek hulu migas di tengah pembatasan mobilitas dalam rangka penanggulangan Covid-19 menunjukkan tekad dan semangat insan hulu migas untuk dapat melaksanakan program yang telah disepakati dalam Work, Program & Budget 2020 secara optimal dan efisien," kata Julius dalam keterangan resmi, Rabu (3/6). Julius melanjutkan, Proyek Meliwis oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore) ditargetkan rampung pada Juli tahun ini. Proyek ini yang akan menghasilkan produksi gas sebesar 20 MMSCFD.
Selain itu, SKK Migas juga tengah mengebut pembangunan proyek Bambu Besar oleh PT Pertamina EP serta reaktivasi Platform PHE-12 oleh PHE WMO dan pembangunan fasilitas kompresor gas Sembakung oleh Pertamina EP. Pelaksanaan proyek-proyek tersebut sedianya ditargetkan rampung pada tahun 2021, namun Julius memastikan proyek-proyek tersebut mampu diselesaikan pada tahun ini. Proyek Bambu Besar yang akan menghasilkan gas (non asso) sebesar 3 MMscfd kini masih dalam proses EPC dan akan
onstream pada kuartal ke tiga tahun 2020.
Baca Juga: Harga minyak naik lebih dari 1%, ditopang harapan pemangkasan pasokan OPEC + Sementara Reaktivasi Platform-12 adalah kegiatan untuk memperbaiki platform yang sempat miring pada tahun 2017, untuk menghasilkan produksi minyak sebesar 3.000 BOPD. Diharapkan proyek dapat direalisasi pada akhir tahun 2020. Demikian juga dengan proyek kompresor Sembakung yang akan diselesaikan pada akhir tahun 2020, dan menghasilkan gas sebesar 2 MMscfd.
Editor: Tendi Mahadi