KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Barang Milik Negara (BMN) yang digaungkan pemerintah saat IMF-World Bank Annual Meeting 2018 hingga kini ternyata belum matang. Kini pembahasan mengenai skema bisnis asuransi, polis, hingga anggaran belum dibeberkan secara detail lantaran masih melalui proses diskusi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). “Sampai saat ini masih dalam perencanaan, tapi insyaAllah mulai tahun depan akan dilaksanakan,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, kepada Kontan.co,id, Selasa (27/11). Ia memastikan nantinya produk asuransi BMN masuk dalam lini bisnis asuransi harta benda. Adapun obyek asuransi tersebut meliputi bangunan perkantoran. Kehadiran asuransi BNM diyakini bisa meningkatkan bisnis asuransi umum di tahun depan. Ini adalah jenis asuransi pertanggungan tahunan, sehingga potensi bisnis asuransi bisa langsung dirasakan di tahun pertama.
Meski digadang berjalan tahun depan, kini asuransi barang milik negara masih wacana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Barang Milik Negara (BMN) yang digaungkan pemerintah saat IMF-World Bank Annual Meeting 2018 hingga kini ternyata belum matang. Kini pembahasan mengenai skema bisnis asuransi, polis, hingga anggaran belum dibeberkan secara detail lantaran masih melalui proses diskusi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). “Sampai saat ini masih dalam perencanaan, tapi insyaAllah mulai tahun depan akan dilaksanakan,” kata Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, kepada Kontan.co,id, Selasa (27/11). Ia memastikan nantinya produk asuransi BMN masuk dalam lini bisnis asuransi harta benda. Adapun obyek asuransi tersebut meliputi bangunan perkantoran. Kehadiran asuransi BNM diyakini bisa meningkatkan bisnis asuransi umum di tahun depan. Ini adalah jenis asuransi pertanggungan tahunan, sehingga potensi bisnis asuransi bisa langsung dirasakan di tahun pertama.