Meski digempur resesi, kinerja bank Singapura masih lebih baik dari perkiraan analis



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Meski menghadapi resesi akibat dampak pandemi, Bank-bank terbesar di Singapura membukukan laba kuartal ketiga yang melampaui perkiraan. Mengutip Bloomberg pada Kamis (5/11), hal ini menandakan perbankan bisa bertahan.

DBS Group Holdings Ltd membukukan laba sebesar S $ 1,3 miliar pada kuartal ketiga. Pencapaian itu melebihi perkiraan rata-rata analis yang disurvei Bloomberg sebesar S $ 1,12 miliar. Kendati demikian, secara tahunan, laba bersih itu turun 20%.

Sedangkan penghasilan Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) mencapai S $ 1,03 miliar pada kuartal ketiga 2020. Realisasi itu lebih tinggi dari yang diproyeksikan oleh berbagai analis sebesar S $ 850 juta.

Baca Juga: ​Mengenal Nevada, wilayah yang jadi penentu kemenangan Joe Biden di Pemilu AS

Namun kinerja OCBC secara tahunan turun 12% karena pendapatan pinjaman merosot dan naiknya biaya provisi. Namun terjadi peningkatan pendapatan di beberapa bisnis seperti wealth management.

Adapun Margin bunga bersih DBS menyusut menjadi 1,53%, sementara OCBC turun menjadi 1,54%. Pendapatan bunga bersih OCBC turun 11% dari tahun sebelumnya, dan DBS mencatat penurunan 12%.

Sedangkan pesaing yang lebih kecil, United Overseas Bank Ltd juga membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini memberikan kabar baik bagi para pejabat Singapura karena telah memberikan stimulus miliaran dolar ke dalam ekonomi yang menyusut. Juga memperluas langkah-langkah keringanan pinjaman untuk mendukung rumah tangga dan bisnis.

“Ketiga bank secara keseluruhan telah melaporkan angka yang sangat menggembirakan. Tingkat persediaan sehat dan stimulus pemerintah Singapura "dapat membantu bank mengatasi gelombang tersebut,” kata Diksha Gera, analis Bloomberg Intelligence.

Baca Juga: IPO Ant Group ditunda, Jack Ma harus rela kehilangan Rp 43 triliun

Saham DBS dan OCBC naik lebih dari 3% dalam perdagangan pagi di Singapura dan termasuk di antara yang memperoleh keuntungan terbesar pada indeks acuan Straits Times.

Editor: Tendi Mahadi