Meski disokong 7 sektor, IHSG sesi I terpeleset



JAKARTA. Pergerakan liar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada akhir transaksi sesi I, Rabu (8/3). Berdasarkan data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,04% menjadi 5.400,23.

Terdapat setidaknya 132 saham yang menurun. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 132 saham dan 128 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 6,870 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,950 triliun.


Kendati demikian, ada tujuh sektor yang berhasil naik. Tiga sektor dengan penurunan terbesar antara lain: sektor agrikultur turun 1,10%, sektor infrastruktur turun 0,88%, dan sektor industri lain-lain turun 0,73%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni jajaran top losers yaitu: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 2,38% menjadi Rp 410, PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) turun 1,95% menjadi Rp 1.510, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 1,6% menjadi Rp 2.460.

Sementara itu, di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 2,68% menjadi Rp 575, PT PP Properti Tbk (PPRO) naik 2,01% menjadi Rp 304, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,77% menjadi Rp 1.725.

Sementara itu, investor asing masih terlihat memembeli saham-saham Indonesia. Nilai net buy asing di seluruh market dan pasar reguler siang ini masing-masing Rp 141,9 miliar dan Rp 121,1 miliar.

Giovanni Dustin, analis Mirae Asset Securities menilai, IHSG akan tetap tenang hari ini, seiring prediksi kenaikan suku bunga Fed bulan ini terlihat dekat. Sekadar informasi saja, konsensus kenaikan suku bunga The Fed saat ini adalah 96%.

Dari lokal, Giovanni meminta investor mencatat bahwa amnesti pajak akan segera berakhir pada akhir Maret. "Hasil akhir dari amnesti pajak bisa menjadi katalis jangka pendek untuk IHSG," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie