JAKARTA. Sekalipun kini Kurikulum 2013 diterapkan terbatas di sekolah-sekolah tertentu, buku-buku berbasis Kurikulum 2013 semester I dan II tetap akan digunakan sebagai buku referensi di perpustakaan sekolah. Begitu pula dengan lembar rapor yang kelak dipakai ketika sekolah siap melaksanakan kurikulum baru itu. Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad dalam Diskusi Pendidikan Harian Kompas bertajuk ”Mendudukkan Persoalan dan Mencari Solusi Kurikulum 2013” di Kantor Harian Kompas, Palmerah Selatan, Jumat (12/12). Pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara menyeluruh di semua sekolah. Kurikulum 2013 hanya diterapkan di 6.221 sekolah yang telah melaksanakan kurikulum baru itu selama tiga semester. Adapun sekolah lain harus kembali ke Kurikulum 2006. Keputusan mulai berlaku semester genap tahun ajaran 2014/2015 atau Januari 2015.
Meski distop, buku kurikulum 2013 tetap dipakai
JAKARTA. Sekalipun kini Kurikulum 2013 diterapkan terbatas di sekolah-sekolah tertentu, buku-buku berbasis Kurikulum 2013 semester I dan II tetap akan digunakan sebagai buku referensi di perpustakaan sekolah. Begitu pula dengan lembar rapor yang kelak dipakai ketika sekolah siap melaksanakan kurikulum baru itu. Hal itu dikemukakan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad dalam Diskusi Pendidikan Harian Kompas bertajuk ”Mendudukkan Persoalan dan Mencari Solusi Kurikulum 2013” di Kantor Harian Kompas, Palmerah Selatan, Jumat (12/12). Pekan lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memutuskan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 secara menyeluruh di semua sekolah. Kurikulum 2013 hanya diterapkan di 6.221 sekolah yang telah melaksanakan kurikulum baru itu selama tiga semester. Adapun sekolah lain harus kembali ke Kurikulum 2006. Keputusan mulai berlaku semester genap tahun ajaran 2014/2015 atau Januari 2015.