KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tengah menjalankan kebijakan efisiensi guna menekan defisit akibat missmatch yang mencapai Rp 11 triliun. Namun, kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf memastikan setiap fasilitas kesehatan (faskes) memberikan pelayanan maksimal dan pelayanan itu akan menjadi rekomendasi BPJS untuk pesertanya. Menurut Iqbal, faskes akan dinilai oleh BPJS terkait dengan pelayanannya. Apalagi dengan program efisiensi, kini BPJS Kesehatan berusaha menjadikan faskes sebagai satu-satunya tempat memadai sehingga tidak perlu rujukan ke rumah sakit. "Kita mengatur. Kalau dia (faskes) memang membutuhkan portfolio pelayanan yang baik tentu fasilitas harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang ditetapkan menteri kesehatan atau peraturan bersama," kata Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (31/8).
Meski efisiensi, BPJS Kesehatan pastikan pelayanan faskes maksimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tengah menjalankan kebijakan efisiensi guna menekan defisit akibat missmatch yang mencapai Rp 11 triliun. Namun, kepala Humas BPJS Kesehatan Iqbal Anas Ma'ruf memastikan setiap fasilitas kesehatan (faskes) memberikan pelayanan maksimal dan pelayanan itu akan menjadi rekomendasi BPJS untuk pesertanya. Menurut Iqbal, faskes akan dinilai oleh BPJS terkait dengan pelayanannya. Apalagi dengan program efisiensi, kini BPJS Kesehatan berusaha menjadikan faskes sebagai satu-satunya tempat memadai sehingga tidak perlu rujukan ke rumah sakit. "Kita mengatur. Kalau dia (faskes) memang membutuhkan portfolio pelayanan yang baik tentu fasilitas harus sesuai dengan ketentuan peraturan yang ditetapkan menteri kesehatan atau peraturan bersama," kata Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (31/8).