JAKARTA. Bank Standard Chartered mengaku tidak akan mengerem penyaluran kreditnya meski kondisi perekonomian Indonesia tengah gonjang ganjing saat ini. Sebagai bukti, bank asing ini mengeluarkan fasilitas kredit terbarunya yakni fasilitas untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan fasilitas pinjaman properti komersial.Micha Tampubolon, General Manager Small Medium Enterprise (SME) Banking, Standard Chartered Indonesia menjelaskan sejauh ini penyaluran kredit untuk para UKM di Indonesia cukup berimbang antara mata uang rupiah dan dollar Amerika Serikat."Kredit dalam dollar itu untuk segmen usaha yang menengah atau yang sering melakukan impor. Sejauh ini kita tidak mengerem (kredit), jadi tetap jalan," ujar Micha, Kamis (5/9).Dia juga mengaku penyaluran untuk kredit UKM terus bertumbuh. Ia menyontohkan, pada tahun lalu kredit UKM dapat tumbuh sekitar 40%. "Penyaluran kredit kami mencapai triliunan, saya tak bisa sebut angkanya," jelasnya.Micha juga menyampaikan bahwa dalam dua bulan ini ada peningkatan nasabah yang menggunakan fasilitas lindung nilai (hedging). "Permintaannya naik sejak Juli sekitar 25%. Banyaknya hedging dalam jangka waktu 1-2 bulan," ujarnya.Adapun fasilitas hedging yang diberikan Standard Chartered kepada nasabahnya berupa layanan transaksi spot, fasilitas transaksi forward, dan spesialis treasury.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meski ekonomi bergejolak, Stanchart tak rem kredit
JAKARTA. Bank Standard Chartered mengaku tidak akan mengerem penyaluran kreditnya meski kondisi perekonomian Indonesia tengah gonjang ganjing saat ini. Sebagai bukti, bank asing ini mengeluarkan fasilitas kredit terbarunya yakni fasilitas untuk usaha kecil dan menengah (UKM) dan fasilitas pinjaman properti komersial.Micha Tampubolon, General Manager Small Medium Enterprise (SME) Banking, Standard Chartered Indonesia menjelaskan sejauh ini penyaluran kredit untuk para UKM di Indonesia cukup berimbang antara mata uang rupiah dan dollar Amerika Serikat."Kredit dalam dollar itu untuk segmen usaha yang menengah atau yang sering melakukan impor. Sejauh ini kita tidak mengerem (kredit), jadi tetap jalan," ujar Micha, Kamis (5/9).Dia juga mengaku penyaluran untuk kredit UKM terus bertumbuh. Ia menyontohkan, pada tahun lalu kredit UKM dapat tumbuh sekitar 40%. "Penyaluran kredit kami mencapai triliunan, saya tak bisa sebut angkanya," jelasnya.Micha juga menyampaikan bahwa dalam dua bulan ini ada peningkatan nasabah yang menggunakan fasilitas lindung nilai (hedging). "Permintaannya naik sejak Juli sekitar 25%. Banyaknya hedging dalam jangka waktu 1-2 bulan," ujarnya.Adapun fasilitas hedging yang diberikan Standard Chartered kepada nasabahnya berupa layanan transaksi spot, fasilitas transaksi forward, dan spesialis treasury.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News