VIENNA. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tak berencana menambah kuota produksi kendati permintaan mulai membaik setelah resesi ekonomi. Kebijakan ini untuk menjaga harga minyak mentah. Presiden OPEC Wilson Pastor mengatakan, OPEC tidak berencana mengubah kebijakan produksi dalam pertemuan di Vienna pada 14 Oktober mendatang. Dia memperkirakan harga minyak akan tetap stabil pada 2011 kendati tidak ada penambahan produksi.Pekan lalu, OPEC melaporkan ada penurunan permintaan minyak. Organisasi yang menyuplai 40% minyak mentah dunia ini memperkirakan kebutuhan setiap hari berkurang menjadi 28,8 juta barel per hari. Angka ini turun sekitar 100.000 dari kebutuhan pada Agustus lalu.Hingga saat ini, 12 negara anggota OPEC juga belum meminta adanya penambahan produksi. Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El Badri mengatakan, para anggotanya tetap menginginkan pembatasan produksi. Ke-12 negara OPEC yakni, Algeria, Angola, Ekuador, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Unit EmiratArab, dan Venezuela.
Meski ekonomi pulih, OPEC ogah genjot produksi minyak
VIENNA. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tak berencana menambah kuota produksi kendati permintaan mulai membaik setelah resesi ekonomi. Kebijakan ini untuk menjaga harga minyak mentah. Presiden OPEC Wilson Pastor mengatakan, OPEC tidak berencana mengubah kebijakan produksi dalam pertemuan di Vienna pada 14 Oktober mendatang. Dia memperkirakan harga minyak akan tetap stabil pada 2011 kendati tidak ada penambahan produksi.Pekan lalu, OPEC melaporkan ada penurunan permintaan minyak. Organisasi yang menyuplai 40% minyak mentah dunia ini memperkirakan kebutuhan setiap hari berkurang menjadi 28,8 juta barel per hari. Angka ini turun sekitar 100.000 dari kebutuhan pada Agustus lalu.Hingga saat ini, 12 negara anggota OPEC juga belum meminta adanya penambahan produksi. Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla El Badri mengatakan, para anggotanya tetap menginginkan pembatasan produksi. Ke-12 negara OPEC yakni, Algeria, Angola, Ekuador, Iran, Iraq, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Unit EmiratArab, dan Venezuela.