Meski gonjang-ganjing, Dirut AISA opimistis bisa pulihkan kinerja perusahaan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca gonjang-ganjing di tubuh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), Direktur Utama AISA Joko Mogoginta yakin masih bisa menyelamatkan perseroan yang sedang bermasalah ini.

Dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Minggu (29/7), Joko Mogoginta, Direktur Utama sekaligus pendiri perusahaan mengatakan akan semaksimal mungkin agar dapat mengembalikan kekayaan perusahaan.

“26 tahun mendirikan dan mengelola TPS Food, saya memberikan jaminan pribadi untuk memulihkan kinerja perusahaan. Direksi mengutamakan musyawarah untuk mufakat untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi dalam RUPST AISA,” ujar Joko dalam keterangan persnya.


Joko mengatakan akan memperjuangkan hak-hak para pemegang saham dan mengembalikan utang obligasi serta memperbaiki struktur keuangan perusahaan. Semua ini semata-mata  untuk menyelamatkan nasib 5.000 pegawai yang akan terancam jika TPS Food harus kandas.

Asal tahu saja, ada empat agenda yang diputuskan pada RUSPT AISA pada Jumat (27/7) lalu yakni, dispensasi atas penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan termasuk didalamnya laporan kegiatan perseroan, laporan pengawasan Dewan Komisaris, serta pengesahan laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2017.

Penunjukkan kantor akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan persetujuan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

Namun RUSPT TPS Food mengalami deadlock dikarenakan aksi dewan direksi ketika keluar ruangan saat RUPST masih berlangsung.

“Kami keluar dari ruangan karena kami rasa ini adalah hal terbaik yang bisa kami lakukan untuk meminimalisasi kericuhan yang terjadi di dalam RUPST yang diakibatkan oleh aksi-aksi pihak yang tidak mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam meyelesaikan persoalan yang dihadapi perusahaan,” ujar Joko.

Menurutnya, pihak-pihak tersebut justru menggunakan cara-cara yang tidak wajar, termasuk tekanan kepada Komisaris Utama, Anton Apriyantono untuk memuluskan rencana bagi kepentingan dirinya sendiri. Pihaknya menghindari baku hantam yang sangat mungkin terjadi, bilamana jajaran direksi tidak keluar dari ruangan.

Joko berencana untuk mendatangkan investor baru guna membayar segala kewajiban perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi