JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia masih dilanda kelesuan. Penyebab ekspor yang lemah adalah karena harga komoditas dunia yang lesu, tidak terkecuali produk ekspor andalan Indonesia crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga komoditas CPO memang turun, namun secara volume mengalami kenaikan. Januari-Mei 2014 volume ekspor CPO Indonesia tercatat 9,7 juta ton. "Untuk Januari-Mei tahun ini volume CPO 11,8 juta ton," ujarnya, Senin (15/6). Dari sisi harga, harga minyak kelapa sawit turun hingga 26,32%. Alhasil, karena harga turun secara nilai ekspor CPO masih turun. Menurut Suryamin, kalau harga internasional membaik ada peluang ekspor CPO Indonesia akan meningkat.
Meski harga turun, volume ekspor CPO meningkat
JAKARTA. Kinerja ekspor Indonesia masih dilanda kelesuan. Penyebab ekspor yang lemah adalah karena harga komoditas dunia yang lesu, tidak terkecuali produk ekspor andalan Indonesia crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga komoditas CPO memang turun, namun secara volume mengalami kenaikan. Januari-Mei 2014 volume ekspor CPO Indonesia tercatat 9,7 juta ton. "Untuk Januari-Mei tahun ini volume CPO 11,8 juta ton," ujarnya, Senin (15/6). Dari sisi harga, harga minyak kelapa sawit turun hingga 26,32%. Alhasil, karena harga turun secara nilai ekspor CPO masih turun. Menurut Suryamin, kalau harga internasional membaik ada peluang ekspor CPO Indonesia akan meningkat.