Meski IHSG tertekan, saham BTPN berhasil melaju 1% karena isu merger



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (2/8), saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berhasil ditutup di zona hijau. Mengutip data RTI, pada pukul 16.00 WIB, saham BTPN ditutup dengan kenaikan 1% menjadi Rp 3.990. Sebagai perbandingan, IHSG ditutup turun 0,36% menjadi 6.011,72.

Aksi beli investor disinyalir terkait rencana merger antara BTPN dan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dalam waktu dekat ini. Tanggal efektif merger diperkirakan 1 Januari 2019.

Saat ini, rencana merger BTPN dan Sumitomo Mitsui Indonesia belum mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun kedua belah pihak optimistis, aksi ini akan berjalan mulus.


Selain rencana merger, akan dilakukan pula penawaran tender alias tender offer saham BTPN oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagai pembeli siaga dengan harga tender offer Rp 4.282 per saham.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, rencana merger dan tender offer tersebut menjadi faktor psikologis yang membuat saham BTPN diminati investor. Di sisi lain, rasio PER saham BTPN sebesar 10,8x dinilai masih murah untuk melakukan akumulasi beli.

“Kalau dilihat dari teknikal sebenarnya target harga BTPN bisa melebihi dari harga tender offer tersebut. Namun yang penting adalah pelaku pasar lebih mencermati dari sisi fundamental BTPN sendiri,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (2/8).

Menurutnya, merger ini memliki dampak positif karena dari sisi aset, otomatis nilainya langsung naik. Selain itu, dari sisi digital banking, BTPN termasuk kuat dengan menjadi pioneer dengan model digital branchless banking Jenius. Pun UMKM di BTPN sangat baik karena sektor ini kuat dari paparan eksternal.

“Ini diapresiasi besar oleh pasar. Target price saya sebenarnya di atas tender offer yakni 4.350 untuk jangka pendek hingga menangah. Untuk jangka panjang 4.730 butuh waktu sekitar 1 tahun paling cepat,” ujar Nafan.

Nafan merekomendasikan bagi investor yang sudah memiliki BTPN, bisa melakukan maintain buy.

Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham BTPN memiliki prospek bagus untuk jangka panjang. “Biasanya berita seperti ini akan menjadi pemicu saham BTPN untuk naik dalam waktu dekat. Investor yang sudah punya, bisa tahan,” ujar William.

William menargetkan, harga BTPN bisa mencapai 4.500 di akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie