KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko negara Indonesia naik dan berada di level tertingginya sejak Agustus 2017 silam. Hal ini tercermin dari indeks Geoquant yang berada di level 56,27. Sebelumnya, rata-rata level indeks Indonesia ada di 56,05. Padahal, rata-rata level indeks Geoquant di empat negara Asia yang di-cover berada di level 52,07. Indeks Geoquant merupakan indeks yang mengukur risiko investasi di suatu negara dengan mempertimbangkan faktor pemerintahan, kondisi sosial dan keamanan. Menurut studi Bloomberg, indeks Geoquant ini berkorelasi dengan yield SUN, arus dana asing, CDS, sampai nilai tukar. Artinya, semakin tinggi indeks Geoquant, yield juga semakin tinggi, arus dana asing cenderung keluar, dan nilai tukar melemah. Namun, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menilai, kenaikan indeks Geoquant Indonesia merupakan hal yang wajar. Ia mengatakan, bahwa faktor geopolitik berperan penting terhadap masalah inflow dan outflow, khususnya di investasi portofolio. Selain itu, kebijakan pemerintahan suatu negara juga akan memengaruhi sebuah risiko investasi.
Meski indeks risiko naik, dana investor asing tetap mengalir masuk ke Indonesia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko negara Indonesia naik dan berada di level tertingginya sejak Agustus 2017 silam. Hal ini tercermin dari indeks Geoquant yang berada di level 56,27. Sebelumnya, rata-rata level indeks Indonesia ada di 56,05. Padahal, rata-rata level indeks Geoquant di empat negara Asia yang di-cover berada di level 52,07. Indeks Geoquant merupakan indeks yang mengukur risiko investasi di suatu negara dengan mempertimbangkan faktor pemerintahan, kondisi sosial dan keamanan. Menurut studi Bloomberg, indeks Geoquant ini berkorelasi dengan yield SUN, arus dana asing, CDS, sampai nilai tukar. Artinya, semakin tinggi indeks Geoquant, yield juga semakin tinggi, arus dana asing cenderung keluar, dan nilai tukar melemah. Namun, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha menilai, kenaikan indeks Geoquant Indonesia merupakan hal yang wajar. Ia mengatakan, bahwa faktor geopolitik berperan penting terhadap masalah inflow dan outflow, khususnya di investasi portofolio. Selain itu, kebijakan pemerintahan suatu negara juga akan memengaruhi sebuah risiko investasi.