KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri multifinance lesu akibat pandemi Covid-19 ternyata tak terlalu berpengaruh terhadap harga saham dari perusahaan di sektor tersebut di tahun ini. Bahkan sejumlah emiten di sektor multifinance masih mencetak kenaikan saham secara year-to-date (ytd). Per Jumat (13/8), ada enam dari 10 emiten multifinance yang sahamnya masih tumbuh sepanjang tahun 2021. Lihat saja, saham BFI Finance (BFIN) melesat 94,64% secara ytd dan ditutup di level Rp 1.090 pada akhir pekan lalu. Padahal, kinerja pendapatan dari
BFIN di semester I-2021 turun 19,65% secara tahunan (yoy) jadi Rp 1,96 triliun. Namun, perusahaan berhasil kerek laba bersih hingga 46,7% yoy menjadi Rp 487,4 miliar.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, kenaikan saham perusahaan sebenarnya merupakan dinamika di pasar saham. Mengingat, investor ritel pada saham BFIN saat ini cukup besar sehingga volume transaksi dari saham perusahaan pun menjadi sangat likuid.
Baca Juga: PPKM diklaim belum beri dampak signifikan pada NPF multifinance “Dulu pemegang saham BFIN hampir 90% asing, tapi sekarang porsi investor domestik sudah meningkat signifikan,” jelas dia.
Sementara itu, perusahaan multifinance yang tidak terafiliasi bank atau korporasi besar lainnya ini mengaku tidak menyiapkan rencana ekspansi apapun hingga akhir tahun ini di luar rencana yang sudah diajukan ke OJK. Sekadar informasi, BFI Finance telah menerbitkan dua obligasi di tahun ini. Pertama, obligasi senilai Rp 600 miliar diterbitkan pada bulan Mei lalu dan obligasi kedua yang memiliki nilai sebesar Rp 1 triliun.
Editor: Anna Suci Perwitasari