KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur Indonesia makin menggeliat. Ini tercermin dari peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai 53,7 pada bulan September, naik dari 51,7 pada Agustus 2022. Bahkan, PMI Indonesia pada bulan September 2022 ini tercatat lebih tinggi dari rata-rata negara di ASEAN yang berada di posisi 53,5. Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Harsono Gunawan mengatakan, PMI Manufaktur yang masih ekspansif menunjukkan kebijakan dan regulasi pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sangat tepat dan efektif. Ia memperkirakan, sektor manufaktur masih akan menguat ke depannya dengan syarat tidak ada kenaikan harga energi listrik, dan harga gas bumi untuk industri tetap sebesar US$ 6 per million british thermal unit (MMBTU).
Meski Kinerja Manufaktur Ekspansif, Indonesia Harus Waspadai Hal Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri manufaktur Indonesia makin menggeliat. Ini tercermin dari peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang mencapai 53,7 pada bulan September, naik dari 51,7 pada Agustus 2022. Bahkan, PMI Indonesia pada bulan September 2022 ini tercatat lebih tinggi dari rata-rata negara di ASEAN yang berada di posisi 53,5. Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Harsono Gunawan mengatakan, PMI Manufaktur yang masih ekspansif menunjukkan kebijakan dan regulasi pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah sangat tepat dan efektif. Ia memperkirakan, sektor manufaktur masih akan menguat ke depannya dengan syarat tidak ada kenaikan harga energi listrik, dan harga gas bumi untuk industri tetap sebesar US$ 6 per million british thermal unit (MMBTU).