KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Exchange Traded Fund (ETF) bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari reksadana saham konvensional. Namun, industri reksadana ETF belum berkembang pesat di Indonesia. Lihat saja kinerja reksadana saham per September 2017, dari 207 reksadana yang terdaftar hanya 20 reksadana atau 9,66% dari total reksadana yang mampu memberikan imbal hasil setara dan di atas benchmark, indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 11,40% year to date. Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, sekitar tiga tahun terakhir rata-rata indeks reksadana saham kalah dari IHSG. Dus, ETF yang kinerjanya sama dengan indeks acuan jadi pilihan menarik. "Kalau dahulu rata-rata indeks reksadana saham selalu di atas IHSG, jadi ETF tidak menarik," kata Wawan, Selasa (17/10).
Meski kinerja oke, peminat ETF minim
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana Exchange Traded Fund (ETF) bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari reksadana saham konvensional. Namun, industri reksadana ETF belum berkembang pesat di Indonesia. Lihat saja kinerja reksadana saham per September 2017, dari 207 reksadana yang terdaftar hanya 20 reksadana atau 9,66% dari total reksadana yang mampu memberikan imbal hasil setara dan di atas benchmark, indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 11,40% year to date. Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Infovesta Utama mengatakan, sekitar tiga tahun terakhir rata-rata indeks reksadana saham kalah dari IHSG. Dus, ETF yang kinerjanya sama dengan indeks acuan jadi pilihan menarik. "Kalau dahulu rata-rata indeks reksadana saham selalu di atas IHSG, jadi ETF tidak menarik," kata Wawan, Selasa (17/10).