Meski laba anjlok, pemerintah ngotot jual Garuda



JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap akan menjual kepemilikan sahamnya di PT Garuda Indonesia Airliners melalui initial public offering (IPO). Padahal, kinerja perusahaan ini belum membaik.

Menurut sumber KONTAN, kinerja Garuda Indonesia pada semester I 2010 sangatlah buruk. Perusahaan penerbangan ini hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 100 miliar. "Laba bersihnya anjlok," ucapnya. Sebagai perbandingan, pada semester I 2009 laba bersih Garuda mencapai Rp 600 miliar.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar membenarkan jika kinerja Garuda pada semester I 2010 ini memang tidak sebaik tahun lalu. Namun, menurutnya hal ini sangat wajar. Sebab, "Kinerja perusahaan penerbangan pada kuartal I hingga kuartal II selalu turun. baru kemudian pada kuartal selanjutnya kembali membaik," tegasnya.


Mustafa juga bilang, proses IPO Garuda masih sesuai dengan rencana awal, yakni akan melantai pada triwulan ke-IV tahun ini. "Kami kan bisa menggunakan laporan keuangan Juli atau Agustus saat kinerjanya membaik, dan kami harapkan tetap tahun ini," ucapnya.

Sebelumnya, pihak Garuda sudah menyampaikan beberapa nama perusahaan sekuritas untuk menjadi penjamin pelaksana emisi alias underwriter baik lokal maupun asing. Namun, hingga saat ini, Kementerian BUMN belum memutuskan nama-nama penjamin emisi itu.

Sementara itu, Deputi Privatisasi Kementerian BUMN Mahmudin Yasin juga mengatakan hal senada. Menurutnya, penurunan kinerja perusahaan penerbangan pada semester I sudah menjadi siklus tahunan. "Kinerja ini jangan jadi alasan untuk menunda go public," imbuhnya.

Sebab, meski kinerja perusahaan penerbangan turun, namun investor tetap antusias membeli. "Ini sudah terjadi di luar negeri loh," katanya. Mahmudin berharap, IPO Garuda bisa dilakukan sekitar November-Desember tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie