KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dikabarkan kembali mengungkapkan rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang panas bumi atau geothermal. Meski rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2016, namun hingga kini belum ada tanda-tanda untuk mewujudkannya. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, saat ini paling tidak terdapat tiga BUMN yang menggarap proyek panas bumi. Di antaranya adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geodipa Energy, dan PT PLN Gas & Geothermal. Menurutnya, gagasan pembentukan holding BUMN panas bumi bisa saja dilakukan dalam rangka menyatukan sumber daya manusia dan mobilisasi pendanaan. Ini mengingat pemerintah berkeinginan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebanyak 5,5 gigawatt (GW) di tahun 2030 nanti.
Meski masih ada tantangan, pembentukan holding BUMN panas bumi punya sejumlah manfaat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dikabarkan kembali mengungkapkan rencana pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang panas bumi atau geothermal. Meski rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2016, namun hingga kini belum ada tanda-tanda untuk mewujudkannya. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan, saat ini paling tidak terdapat tiga BUMN yang menggarap proyek panas bumi. Di antaranya adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geodipa Energy, dan PT PLN Gas & Geothermal. Menurutnya, gagasan pembentukan holding BUMN panas bumi bisa saja dilakukan dalam rangka menyatukan sumber daya manusia dan mobilisasi pendanaan. Ini mengingat pemerintah berkeinginan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebanyak 5,5 gigawatt (GW) di tahun 2030 nanti.