Meski Masih Anjlok, Ekspor Mobil Jepang Membaik



TOKYO. Produsen otomotif besar Jepang melaporkan penyusutan produksi kendaraannya dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekaligus penjualannya yang memble di bulan Mei. Namun, ekspor justru membaik. Toyota Motor Corp., produsen otomotif kelas wahid di dunia, membeberkan produksi kendaraan globalnya termasuk anak perusahaannya Daihatsu Motor Co. dan Hino Motors Ltd. anjlok sebesar 37,9% di bulan Mei menjadi 501.685 unit. Sementara itu, produksi kendaraan di Jepang, termasuk kedua anak perusahannya itu, terkikis 39,9%. Penjualan kendaraan di pasar domestik mengkerut 21,4% dari tahun lalu. Ekspor Toyota di bulan Mei lalu berkurang 52,1% menjadi 105.845. Namun, angka itu masih terbilang lebih baik ketimbang penyusutan di bulan April yang berkurang hingga 70,3% menjadi 76.224 unit. Secara terpisah, ekspor Honda juga turun 65,2% di bulan Mei menjadi 18.156 unit. Angka tersebut masih lebih baik ketimbang ekspor bulan April yang terkikis 70,4% menjadi 16.418 unit. Penjualan Honda di Jepang turun untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir pada bulan Mei lalu, anjlok 6,1% menjadi 37.525 unit. Bulan lalu, produsen kendaraan terbesar kedua di Jepang ini membukukan peningkatan penjualan di bulan April sebesar 1,8%. Inilah peningkatan pertama di pasar domestik sejak 2008 lantaran tingginya permintaan Honda Insight dan Honda Fit. Sedangkan produksi global Honda di bulan Mei anjlok di bulan yang ke-tujuh; teriris 38,4% menjadi 195.085 unit. Kemerosotan tidak hanya dicatatkan oleh dua perusahaan saja. Mazda Motor Corp. bilang, penjualan domestik anjlok 32,9% dan produksi global juga tergerus 37%. Nissan Motor juga melaporkan produksi globalnya berkurang 27% dengan penjualan domestik juga tergelincir 12,9%. Namun, meski data industri otomotif ini suram, saham-saham otomotif di Nikkei 225 terus menanjak beriringan dengan peningkatan saham-saham di Bursa Asia. Saham Toyota naik 2.8%, Honda naik 3,6% dan Mazda naik 4,6%.


Editor: