Meski Masih Mini, Bisnis Pembiayaan Kendaraan Listrik Dinilai Masih Prospektif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa penyaluran pembiayaan multifinance untuk kendaraan listrik (electric vihicles/EV) masih sangat mini. Meski begitu regulator optimis pembiayaan segmen ini akan meningkat.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menyatakan pembiayaan EV masih di kisaran 0,01% dari total pembiayaan.

“Dengan perkembangan kendaraan listrik yang cukup pesat, diproyeksikan tren pembiayaan EV akan terus meningkat,” ujarnya beberapa waktu lalu.


Agusman menjelaskan, dari perspektif pelaku industri pembiayaan ada beberapa kendala dan tantangan dalam pembiayaan segmen ini antara lain, ketersediaan charging station yang masih relatif terbatas, harga jual yang relatif lebih mahal, garansi after sales termasuk baterai.

Baca Juga: Pembiayaan Modal CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tumbuh 28% Hingga Kuartal III-2023

“Selain itu, ketersediaan baterai di pasaran, dan harga jual kendaraan listrik bekas yang masih belum ada kepastian,” jelasnya.

Di samping itu, lanjut Agusman, hal lain yang menjadi perhatian yaitu ketersediaan produk asuransi kendaraan listrik yang perlu melakukan penyesuaian dari sisi risiko.

“Dan saat ini hal tersebut sudah menjadi concern dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) dan pelaku asuransi umum,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengatakan dalam tiga sampai lima tahun ke depan pembiayaan EV akan semarak dengan tetap memperhatikan kualitas, sehingga portofolio bisa tumbuh sehat.

“Karena bisnis kami mengedepankan kualitas, kami tidak ingin berakhir dengan pembiayaan bermasalah karena tidak menghasilkan uang,” kata Suwandi beberapa waktu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi