KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan kredit akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 lalu berdampak pada menyusutnya laju net interest margin (NIM) perbankan. Data sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per akhir Februari 2021 total NIM ada di level 4,47%. Posisi itu lebih rendah dibandingkan data NIM Bank Umum Konvensional (BUK) secara industri yang ada di kisaran 4,66% per Januari 2021. Tapi kabar baiknya, pada bulan Januari 2021 total pendapatan bunga bersih perbankan sudah bergerak naik ke angka Rp 388,25 triliun, naik 1,16% dari Januari 2020 lalu. Hal itu menandakan, ruang peningkatan NIM di tahun 2021 sudah mulai terbuka. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya memproyeksi, tahun ini memang akan menjadi momentum kebangkitan perekonomian terutama karena adanya vaksinasi dan sejumlah stimulus dari pemerintah.
Meski masih tersendat, NIM tahun 2021 sudah mulai membaik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan kredit akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak tahun 2020 lalu berdampak pada menyusutnya laju net interest margin (NIM) perbankan. Data sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per akhir Februari 2021 total NIM ada di level 4,47%. Posisi itu lebih rendah dibandingkan data NIM Bank Umum Konvensional (BUK) secara industri yang ada di kisaran 4,66% per Januari 2021. Tapi kabar baiknya, pada bulan Januari 2021 total pendapatan bunga bersih perbankan sudah bergerak naik ke angka Rp 388,25 triliun, naik 1,16% dari Januari 2020 lalu. Hal itu menandakan, ruang peningkatan NIM di tahun 2021 sudah mulai terbuka. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya memproyeksi, tahun ini memang akan menjadi momentum kebangkitan perekonomian terutama karena adanya vaksinasi dan sejumlah stimulus dari pemerintah.