JAKARTA. Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat, penyaluran kredit perbankan pun ikut pelan. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit perbankan tumbuh 18% secara year on year menjadi Rp 3.386 triliun, dibandingkan April 2013, yang senilai Rp 2.856 triliun. Maret 2014, kredit masih tumbuh 19,1%. Dari total penyaluran kredit itu, kredit investasi mencapai Rp 822,4 triliun. Berikutnya kredit modal kerja sebanyak Rp 1.614,2 triliun, dan kredit konsumsi sebesar Rp 949,8 triliun. Kelompok bank BUMN menyumbang Rp 1.170 triliun dari total kredit per April 2014. Kredit BPD senilai Rp 271 triliun, bank swasta nasional senilai Rp 1.486 triliun, bank asing dan campuran Rp 390 triliun, serta bank perkreditan rakyat (BPR) sebanyak Rp 58 triliun.
Meski melambat, bank belum akan revisi target
JAKARTA. Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat, penyaluran kredit perbankan pun ikut pelan. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit perbankan tumbuh 18% secara year on year menjadi Rp 3.386 triliun, dibandingkan April 2013, yang senilai Rp 2.856 triliun. Maret 2014, kredit masih tumbuh 19,1%. Dari total penyaluran kredit itu, kredit investasi mencapai Rp 822,4 triliun. Berikutnya kredit modal kerja sebanyak Rp 1.614,2 triliun, dan kredit konsumsi sebesar Rp 949,8 triliun. Kelompok bank BUMN menyumbang Rp 1.170 triliun dari total kredit per April 2014. Kredit BPD senilai Rp 271 triliun, bank swasta nasional senilai Rp 1.486 triliun, bank asing dan campuran Rp 390 triliun, serta bank perkreditan rakyat (BPR) sebanyak Rp 58 triliun.