Meski melemah hari ini, namun rupiah masih punya amunisi sentimen positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menilik Bloomberg, rupiah ditutup melemah di posisi Rp 13.973 per dollar AS pada penutupan perdagangan pasar spot Kamis (7/2). Angka ini menurun sebesar 0,38% dari posisi sebelumnya di Rp 13.920 per dollar AS. Sementara itu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah pada posisi Rp 13.978 per dollar AS. Menurun sebesar 0,22% dari angka Rp 13.947 per dollar AS.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut jika pelemahan rupiah hari ini masih positif dan utamanya diakibatkan oleh pelemahan mata uang utama Euro. "Tak hanya Euro, pelemahan mata uang juga terjadi pada dollar New Zealand. Selain itu, penguatan indeks dollar juga sudah terlihat dari beberapa rilis data yang menunjukan hasil positif," jelas Josua pada Kontan.co.id, Kamis (7/2).

Dirinya menambahkan, pelemahan mata uang hari ini juga diakibatkan oleh pasar China yang belum sepenuhnya pulih karena tahun baru Imlek. Hal tersebut menyebabkan volume perdagangan menurun.


Sementara dari dalam negeri, Josua memandang penurunan posisi cadangan devisa Indonesia memainkan peran dalam pelemahan rupiah.

Seperti yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), cadev Indonesia pada akhir Januari 2019 menurun di angka US$ 120,1 miliar. Pada Desember 2018, posisi cadev Indonesia berada di angka US$ 120,7 miliar. "Penurunannya sekitar US$ 600 juta. Ini dilakukan untuk membiayai 6,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," jelas Josua.

Namun begitu, Josua memandang jika pelemahan rupiah hari ini masih berada dalam sentimen positif. "Volatilitas rupiah menurun awal tahun ini dan rupiah masih tertopang oleh capital inflow asing," ujarnya.

Berdasarkan data Bloomberg, transaksi broker pada Januari 2019 mencapai Rp448,1 triliun, meningkat 11,5% dibandingkan dengan nilai transaksi pada bulan yang sama 2018 lalu yang senilai Rp401,78 triliun. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata transaksi per bulan 2018 lalu yang sebesar Rp335 triliun per bulan.

Dengan demikian, Josua melihat rupiah masih akan bergerak stabil di kisaran Rp 13.925 per dollar AS - Rp 14.050 per dollar AS pada perdagangan besok. "Yang masih akan mempengaruhi pergerakan rupiah besok adalah kelanjutan perundingan perang dagang serta pidato James Powell dari The Fed," tandas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi