Meski Melemah, Rupiah Relatif Stabil Dibanding Mata Uang Emerging Market Lain



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada bulan April 2022 turun dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa di bulan April 2022 mencapai US$ 135,7 miliar, mengempis dari akhir Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar. Penurunan cadangan devisa ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di akhir pekan ini.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, meski melemah, namun rupiah masih relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan mata uang emerging market lainnya.

“Kalau kita lihat kan beberapa mata uang emerging market, melemahnya cukup dalam ya. Tapi kalau kita lihat yang lain, seperti rupee melemahnya relatif tajam. Tapi kita masih relatif stabil,” kata David kepada Kontan.co.id, Jumat (13/5).


Baca Juga: Mengukur Dampak Penurunan Devisa Terhadap Mata Uang Rupiah

David melihat, pergerakan rupiah sejauh ini masih berada di sekitaran Rp 14.500-an. Namun adanya larangan ekspor CPO akan berpengaruh dikarenakan devisa yang didapat relatif besar dan berpengaruh ke likuditas valas dalam negeri.

Menurut David, untuk prospek cadangan devisa ke depannya yang perlu diwaspadai adalah kemungkinan pengetatan likuiditas (quantitative tightening) valas domestik.

David memproyesikan, cadangan devisa Indonesia pada Mei 2022 akan sebesar US$ 133 miliar hingga US$ 135 miliar yang didorong adanya tekanan di forex reserve yang terjadi di semua negara emerging market.

“Kalau di Indonesia masih ada tekanan dari pembayaran utang dan pembatasan ekspor,” ujarnya.

Baca Juga: Cadangan Devisa Bulan April 2022 Turun, Ini Penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat