KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga yang turun dan harga obligasi yang sudah tinggi diprediksi bakal menahan pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap di tahun depan. Meskipun begitu, kinerja instrumen investasi berbasis obligasi tersebut masih menarik dilirik tahun depan, dengan potensi imbal hasil hingga 8% per tahun. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, dalam kondisi suku bunga rendah saat ini, kemungkinan bunga masih belum akan naik sampai 2 tahun-3 tahun ke depan. "Maka, risiko penurunan harga juga akan relatif kecil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12). Meskipun masih menarik, Rudiyanto mengingatkan, kenaikan harga obligasi saat ini sudah cukup tinggi. Di sisi lain, perkiraan nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2021 diprediksi sekitar level 6.700, direvisi dari perkiraan sebelumnya yang hanya 6.300 hingga 6.500.
Meski menarik, pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap bakal terbatas di 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren suku bunga yang turun dan harga obligasi yang sudah tinggi diprediksi bakal menahan pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap di tahun depan. Meskipun begitu, kinerja instrumen investasi berbasis obligasi tersebut masih menarik dilirik tahun depan, dengan potensi imbal hasil hingga 8% per tahun. Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, dalam kondisi suku bunga rendah saat ini, kemungkinan bunga masih belum akan naik sampai 2 tahun-3 tahun ke depan. "Maka, risiko penurunan harga juga akan relatif kecil," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (13/12). Meskipun masih menarik, Rudiyanto mengingatkan, kenaikan harga obligasi saat ini sudah cukup tinggi. Di sisi lain, perkiraan nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2021 diprediksi sekitar level 6.700, direvisi dari perkiraan sebelumnya yang hanya 6.300 hingga 6.500.