Meski Menghijau, Bitcoin Diprediksi Masih Tertekan Sepanjang Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto anjlok pada bulan Mei dan Juni 2023 karena kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga yang mendorong investor untuk melepas aset berisiko. Namun mata uang kripto kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Berdasarkan data Coinmarket, harga Bitcoin (BTC) sepekan terakhir hingga Rabu (13/9) pada pukul 16.19 WIB menguat 0,90% ke US$ 25.943. Harga itu juga naik tipis atau 0,07% dari hari sebelumnya.

Sejak awal tahun harga BTC juga tercatat juga telah naik 55,95%, meskipun harga saat ini masih jauh dari harga tertingginya di November US$ 69.000.


CEO Triv Gabriel Rey menilai, pasar kripto masih akan tertekan. Secara teknikal, pada Selasa (12/9) BTC telah mengalami death cross.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Lesu Sejak Akhir Agustus, Bagaimana Prospeknya ke Depan?

"Umumnya ada rally setelah death cross, tetapi rally ini biasanya hanya relief dan akan kembali turun," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (13/9).

Dari fundamental, Gabriel menerangkan tekanan pada pasar kripto dari akan adanya pencairan likuidasi aset kripto FTX sebesar US$ 3,4 miliar. Sehingga akan memberikan tekanan ke pasar kripto ini dalam jangka pendek sampai menengah.

Oleh sebab itu, ia memproyeksikan sepanjang kuartal IV ini market kripto akan mengalami penurunan jika tidak ada sentimen positif. "Sepanjang kuartal IV 2023 akan berentang di US$ 20 ribu - US$ 25 ribu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi