KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski rupiah terus menguat, Bank Indonesia (BI) merasa rupiah masih undervalue. Perry Warjiyo, Gubernur BI menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh tiga hal, kondisi fundamental, mekanisme pasar, dan hal teknis seperti perkembangan berita global. Dia menjelaskan, rupiah masih sensitif pada risiko global seperti perlindungan perdagangan dan pernyataan Federal Reserve. "Yang kami senang mekanisme pasar berjalan dalam pembentukan nilai tukar. Ini adalah jawaban dari kebijakan kita, nilai tukar bergerak stabil," ungkap Perry di Masjid BI, Jumat (30/11). Transaksi tidak hanya spot, namun swap dan DNDF juga menunjukkan tren yang positif. Perry menjelaskan, korporasi maupun bank menunjukkan aktivitas di pasar. Selain itu, investor asing juga sudah banyak menggunakan DNDF.
Meski menguat, BI melihat rupiah masih undervalue
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski rupiah terus menguat, Bank Indonesia (BI) merasa rupiah masih undervalue. Perry Warjiyo, Gubernur BI menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh tiga hal, kondisi fundamental, mekanisme pasar, dan hal teknis seperti perkembangan berita global. Dia menjelaskan, rupiah masih sensitif pada risiko global seperti perlindungan perdagangan dan pernyataan Federal Reserve. "Yang kami senang mekanisme pasar berjalan dalam pembentukan nilai tukar. Ini adalah jawaban dari kebijakan kita, nilai tukar bergerak stabil," ungkap Perry di Masjid BI, Jumat (30/11). Transaksi tidak hanya spot, namun swap dan DNDF juga menunjukkan tren yang positif. Perry menjelaskan, korporasi maupun bank menunjukkan aktivitas di pasar. Selain itu, investor asing juga sudah banyak menggunakan DNDF.